Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 19:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus PO Sudiro Tungga Jaya terbakar di tepi jalan Tol Ungaran-Solo pada hari Sabtu (4/12/2021). Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, hanya bus saja yang sudah hangus terbakar.

Pengemudi bus mengatakan kalau api datangnya dari ruang mesin. Beruntung pengemudi langsung sigap dan menepikan busnya lalu menyelamatkan seluruh penumpang yang ada di kabin.

Kejadian bus terbakar memang kerap terjadi di Indonesia, penyebabnya pun ada banyak. Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, ada tiga faktor yang umumnya menjadi penyebab bus terbakar.

Baca juga: Harga BBM Shell dan Pertamina per Desember 2021

Bus STJ terbakar di jalan tol Ungaran-Solo, sebanyak 30 penumpang selamat.KOMPAS.com/IST Bus STJ terbakar di jalan tol Ungaran-Solo, sebanyak 30 penumpang selamat.

“Pertama, pembebanan arus yang salah juga disebut error by design. Untuk memastikan hal ini, harus melihat wiring diagramnya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Wildan kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Kedua adalah instalasi yang tidak sesuai, biasanya terjadi ketika bus sedang diperbaiki atau maintenance. Mekanik kadang kurang memerhatikan bagaiaman standar yang aman untuk melakukan perawatan bus.

“Hal ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknis,” kata Wildan.

Baca juga: Sistem Ganjil Genap di Depok Mulai Berlaku Siang Ini

Ketiga, soal penggunaan material yang tidak sesuai standar, misalnya seperti kabel, konektor, dan lainnya. Ketiga hal yang disebutkan sebelumnya dapat membuat bad connection sehingga bisa terjadi arus pendek yang menjadi pemantik api di bus.

“Jika disitu terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran. Misalnya seperti terbakarnya bus Rosalia Indah di Banyumas, dikarenakan faktor nomor dua dan tiga,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com