[POPULER OTOMOTIF] Fortuner Bekas Lebih Dicari ketimbang Pajero Sport | MotoGP Qatar Batal karena Virus Corona

JAKARTA, KOMPAS.com - Segmen SUV medium di pasar mobil bekas masih menjadi pilihan konsumen. Ternyata menurut sejumlah pedagang, Toyota Fortuner bekas lebih banyak dicari ketimbang Mitsubishi Pajero Sport.

Selain itu, informasi yang menarik lagi soal batalnya seri perdana MotoGP musim 2020, yaitu di Qatar dibatalkan karena penyebaran virus Corona.

Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Senin 2 Maret 2020.

1. Fortuner Bekas Lebih Dicari ketimbang Pajero Sport

KOMPAS.com/Gilang Fortuner cash carrier

Mencari SUV bekas bermesin diesel cukup banyak pilihannya. Namun, jika Anda tertarik membeli SUV diesel, umumnya Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport jadi yang terlaris di pasaran.

Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, kedua mobil diminati lantaran menawarkan mesin yang bertenaga sekaligus cukup hemat BBM.

Belum lagi dimensi yang besar, membuat Fortuner dan Pajero Sport dapat menampung tujuh penumpang dewasa dengan tambahan barang bawaan.

Baca juga: Fortuner Bekas Lebih Dicari ketimbang Pajero Sport

2. Mobil Terlaris Januari 2020, Brio Kejar Avanza, Xpander Tertinggal

dok.HPM Honda Brio yang Dimodifikasi ini akan dipamerkan di IMX 2019.

Pasar kendaraan roda empat di dalam negeri pada Januari 2020 mengalami pelemahan 2,44 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi pabrik ke diler) bulan lalu sebanyak 79.983 unit.

Jumlah itu turun 2.005 unit bila dibandingkan Januari 2019 yang berhasil mencapai 81.988 unit.

Pada awal tahun 2020, produk Toyota berhasil kembali mendominasi pasar dengan total penjualan 24.151 unit (33 persen). Adapun produk paling larisnya, ialah Avanza (6.600 unit).

Baca juga: Mobil Terlaris Januari 2020, Brio Kejar Avanza, Xpander Tertinggal

3. Ingat, Lampu Hazard Bukan Indikator Jalan Lurus di Persimpangan!

Grid.id Ilustrasi Lampu Hazard yang menyala saat kondisi hujan

Lampu hazard merupakan fitur wajib yang ada pada mobil, bahkan terpasang diberbagai motor. Fungsi hazard sebenarnya yaitu sebagai penanda kendaraan dalam keadaan darurat.

Ada beberapa salah kaprah yang dilakukan oleh pengemudi di Indonesia dalam menggunakan lampu hazard di persimpangan jalan. Paling sering, pengemudi menyalakan lampu hazard, sebagai indikator karena mau berjalan lurus, pada persimpangan jalan, baik pertigaan maupun perempatan, tanpa Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau lampu merah.

Sony Susmana, Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, budaya menyalakan lampu hazard ketika berjalan lurus di perempatan, tidak jelas dasarnya dari mana. Kebiasaan ini bisa terjadi karena kesalahan dalam penerapan operasionalnya.

Baca juga: Ingat, Lampu Hazard Bukan Indikator Jalan Lurus di Persimpangan!

4. Seri Pembuka MotoGP Qatar Batal karena Virus Corona

motogp.com Semua pabrikan diyakini akan mencoba perangkat aerodinamika seperti punya Ducati.

Seri perdana MotoGP 2020 yang digelar di Sirkuit Losail, Qatar, pada 8 Maret 2020, batal akibat dampak penyebaran Covid-19 alias virus corona. Meski begitu, Moto2 dan Moto3 masih digelar di Qatar.

"FIM, IRTA, dan Dorna menyesal mengumumkan pembatalan semua sesi kelas MotoGP di Grand Prix Qatar, termasuk balapan," tulis pernyataan resmi penyelenggara mengutip MotoGP.com, Minggu (2/3/2020)

Dengan demikian, keputusan ini merevisi pernyataan Dorna sebelumnya yang mengatakan tidak akan mengubah jadwal balapan terkait penyebaran virus tersebut.

"Posisi dari FIM dan Dorna tidak berubah. Qatar Grand Prix dan acara berikutnya akan berlanjut secara normal," tulis pernyataan resmi dari Dorna, dikutip dari Crash.net, belum lama ini.

Baca juga: Seri Pembuka MotoGP Qatar Batal karena Virus Corona

5. Kenapa Tuas Sein Mobil Jepang Beda dengan Mobil Eropa?

KOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Tuas lampu sein mobil yang berada diposisi kiri setir

Saat ini mobil di Indonesia memang didominasi oleh pabrikan Jepang dibandingkan dengan mobil parbikan Eropa atau Amerika Serikat.

Hal ini wajar terjadi, mengingat mobil pabrikan jepang menawarkan harga yang bisa lebih dijangkau oleh konsumen otomotif.

Selain itu, untuk masalah pengoperasiannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan komponen yang dimiliki oleh pabrikan Jepang seperti contoh posisi setir yang berada di kanan.

Jika Anda berniat untuk menukar mobil pabrikan Jepang dengan Eropa, sebaiknya pahami dulu hal ini. Ada beberapa komponen yang berbeda antara mobil Jepang dan Eropa, salah satunya terdapat pada perbedaan posisi tuas lampu sein.

Baca juga: Kenapa Tuas Sein Mobil Jepang Beda dengan Mobil Eropa?