Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Melemah, Siap-siap Harga Spare Part Otomotif Naik

Kompas.com - 26/04/2024, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah, bahkan setelah suku bunga Bank Indonesia dikerek menjadi 6,25 persen. Kondisi ini bakal berdampak ke sektor otomotif, khususnya harga spare part dan komponen.

Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) Hermas Prabowo, mengatakan, dolar AS yang menguat bisa memengaruhi penjualan spare part.

“Pasti ada dampak, karena dengan dolar naik beberapa suku cadang yang impor kan mengalami kenaikan nilai. Sehingga yang dilakukan penyesuaian,” ujar Hermas, kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Polytron Pastikan Jual Motor Listrik di Bawah Rp 10 Juta

Ilustrasi suku cadang dan komponen mobilKOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Ilustrasi suku cadang dan komponen mobil

“Tapi saya belum dengar langsung, mungkin kalau masih bertahan di Rp 16.000 sekian, biasanya bulan depan atau satu-dua bulan lagi baru terasa efeknya. Karena tidak seketika, ketika dolar naik besok spare part naik, tidak seperti itu,” kata dia.

Hermas juga mengatakan, bengkel bakal berhati-hati menaikkan harga spare part. Saat ini strategi yang dilakukan adalah mempertahankan harga lama, karena bengkel juga masih memiliki stok spare part di gudang.

Menurutnya, konsumen kemungkinan akan menunda pembelian spare part ketika harganya naik, setidaknya sampai dampaknya sudah tak bisa ditolerir.

Baca juga: PO Karona Rilis Sleeper Bus untuk Divisi Pariwisata

 

“Mereka tetap mempertahankan kondisi yang enggak enak itu, tetap pakai dulu deh. Tapi motor dan mobil itu kan sesuatu yang sebenarnya permintaan kebutuhannya pasti,” ucap Hermas.

Ia menambahkan, penundaan ini sifatnya sementara. Karena penggantian spare part jadi kewajiban pemilik kendaraan.

“Kalau ban habis kan kita enggak bisa nolak, mesti ganti. Kecuali yang perawatan seperti tune up, bisa ditunda.. Tapi kalau transmisi matik rusak, kan harus segera," kata Hermas.

"Jadi kendaraan itu, dalam usia-usia tertentu, penggantian suku cadang sifatnya mutlak, sudah jadi biaya tetap,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau