Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pemalakan Sopir Kendaraan Luar Daerah di Kapuk Muara

Kompas.com - 26/04/2024, 06:12 WIB
Selma Aulia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral pemalakan uang kepada sopir kendaraan luar daerah di Kapuk Muara, tepatnya di bawah Tol Kapuk arah Dadap, Jakarta Utara, Selasa (23/4/2024).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @kabarnegri, Rabu (24/4/2024), terlihat seorang laki-laki yang meminta uang Rp 200.000 dengan alasan kendaraan dari daerah yang masuk daerah tersebut harus membayar.

Baca juga: Kecelakaan Tesla Cybertruck, Ringsek Disenggol Truk Saat Parkir

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kabar Negri (@kabarnegri)

Awalnya, sopir tidak mau memberikan uang, kemudian pemalak meminta Rp 20.000 namun hanya dikasih Rp 10.000 dan diterima, tapi pemalak juga mengancam jika akan memecahkan kaca kendaraan tersebut.

Untung aksi pemecahan kaca tidak terjadi, pemalak hanya mengikuti dan menyalip menggunakan sepeda motor dan putar balik.

Meski sopir selamat, kebiasaan tersebut sangat meresahkan bagi masyarakat apalagi bagi kendaraan luar daerah.

Baca juga: Wanita Juga Bisa Jadi Sopir Truk, Pahami Triknya

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, akan menindaklanjuti kasus tersebut.

“Segera ditindaklanjuti terima kasih infornya,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, akan melakukan pengecekan kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.

“Saya cek terlebih dahulu ya,” katanya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kejadian tersebut bukan lagi menjadi rahasia bagi pengendara angkutan barang.

“Sudah bukan rahasia umum lagi kalau angkutan barang jadi perahan para preman-preman saat masuk sebuah kawasan atau lingkungan tertentu,” kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Sony mengatakan, preman seperti itu merupakan tanggung jawab petugas kepolisian untuk menjaga rasa aman bagi masyarakat.

Baca juga: Citroen C3 Aircross SUV Tak Punya Pilihan Transmisi Manual

“Tapi namanya kambuhan memang susah-susah gampang diberantasnya, berkali-kali ditangkap pasti lepasnya mereka kerja itu lagi, karena mereka enggak punya pekerjaan tetap,” kata Sony.

Bahkan, kemungkinan juga para preman tersebut menyasar ke masyarakat jika tidak dapat uang.

Sony menyarankan, jika bertemu dengan orang atau preman seperti itu sebaiknya dikasih saja untuk menghindari konflik.

“Nah jika bertemu dengan mereka kasih aja apa yang mereka minta, tapi dibarengi dengan perekam untuk diteruskan ke polisi. Daripada dilawan justru bisa berakhir konflik dengan kerugian yang lebih besar,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau