JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini mobil di Indonesia memang didominasi oleh pabrikan Jepang dibandingkan dengan mobil parbikan Eropa atau Amerika Serikat.
Hal ini wajar terjadi, mengingat mobil pabrikan jepang menawarkan harga yang bisa lebih dijangkau oleh konsumen otomotif.
Selain itu, untuk masalah pengoperasiannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan komponen yang dimiliki oleh pabrikan Jepang seperti contoh posisi setir yang berada di kanan.
Jika Anda berniat untuk menukar mobil pabrikan Jepang dengan Eropa, sebaiknya pahami dulu hal ini. Ada beberapa komponen yang berbeda antara mobil Jepang dan Eropa, salah satunya terdapat pada perbedaan posisi tuas lampu sein.
Baca juga: SUV Murah Suzuki XL7 Sudah Terjual 1.200 Unit
Tuas lampu sein pada mobil Eropa berada dikiri setir, bukan dikanan seperti kebanyakan mobil Jepang lainnya. Mengapa demikian?
Product Trainer PT Garuda Mataram Motor, Aswin Febianto, mengatakan, posisi tuas lampu sein pada mobil Eropa berada di kiri setir disebabkan karena posisi kemudi.
“Kalau mobil Eropa biasa kemudinya di kiri, otomatis tuas transmisinya berada di sebelah kanan. Ini yang menyebabkan tuas sein dibuat di sebelah kanan, agar tangan kiri pengemudi tetap fokus di tuas persneling,” ujar Aswin ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (01/03/2020)
Sementara untuk tuas wiper sengaja diletakan di kiri pengemudi mengingat fungsinya yang tidak terlalu krusial. Hanya digunakan pada musim hujan, berbeda dengan lampu sein yang sering digunakan saat mengemudi.
Ungkapan tersebut juga dibenarkan oleh Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi.
Anjar mengatakan, “Posisi tuas lampu sein biasanya disesuaikan dengan posisi setir. Jika setir di kanan maka tuas sein berada di kanan, seperti kebanyakan mobil Jepang. Kalau mobil Eropa biasanya berada di kiri sehingga bisa mempermudah pengemudi untuk melakukan pergantian transmisi baik matik maupun manual.”
Baca juga: Bukan Ninja atau CBR, Ini Motor Favorit Wanita buat Boncengan
Mobil Jepang maupun Eropa sebenarnya memiliki mekanisme yang sama dalam penggunaan sein, biasanya lampu sein akan mati sekitar tiga sampai empat detik saat mobil telah berbelok.
“Pada mobil Eropa lampus sein otomatis akan mati setelah mobil berbelok, biasanya kurang lebih sekitar tiga kali berkedip, atau dalam kurun waktu tiga sampai empat detik,” ujar Aswin.
Anjar melanjutkan, pada mobil pabrikan mana pun baik Jepang mau pun Eropa biasanya lampu sein memang memiliki mekanisme otomatis. Ketika berbelok, misal ke kiri, nantinya lampu sein akan mati dengan sendirinya ketika posisi setir sudah lurus.
“Kecuali jika sudah menyalakan lampu sein untuk berbelok, namun yang dilakukan pengemudi hanya meminggirkan kendaraannya di pinggir jalan, maka lampu sein tidak akan mati secara otomatis,” kata Anjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.