"Tentunya pembonceng itu juga memiliki risiko yang sama jika terjadi kecelakaan. Artinya pembonceng juga harus berkonsentrasi dalam berkendara," kata Agus.
Agus mengingatkan, sebagai pembonceng ada beberapa hal yang harus dilakuan untuk keselamatan baik pengendara maupun pembonceng. Hal tersebut antara lain pembonceng harus berpegangan kepada pengendara.
Kedua yakni lutut pembonceng diusahakan untuk menempel ringan di pinggul pengendara. Tidak boleh terbuka lebar agar saat bermanuver lutut pembonceng tidak tersangkut kendaraan lain.
Ketiga, kaki pembonceng harus tepat pada footstep, tidak boleh menggantung atau bergerak kemana-mana agar keseimbangan motor terjaga.
Baca juga: Kenali Ragam Pelat Nomor Kendaraan Dewa di Indonesia
Keempat, pembonceng harus mengikuti gerak tubuh pengendara. Ketika pengendara bermanuver ke kanan maka pembonceng juga mengikuti dan tidak melakukan gerakan yang melawan arah.
Yang terpenting yakni pembonceng harus memperhatikan jalan di depan dan menggunakan perlengkapan keamanan seperti pengendara sepeda motor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.