Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fungsi Crumple Zone pada Mobil

Kompas.com - 01/07/2022, 10:02 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengalami tabrakan, sasis bagian depan mobil akan lebih mudah remuk atau ringsek. Ini terjadi bukan karena kualitasnya buruk, namun merupakan bagian dari teknologi keselamatan yang disematkan pada mobil untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan bagi pengemudi.

Bukan juga karena materi bodi mobil yang jelek atau murah, ternyata ini merupakan bagian dari fitur keselamatan yang disematkan pada mobil. Bagian pada sasis depan mobil Ini dikenal dengan istilah, crumple zone atau zona benturan.

Tidak hanya pada mobil, konsep ini juga diterapkan pada kereta api penumpang.

Baca juga: Rumus Jaga Jarak 3 Detik di Jalan Tol, Kunci Utama Cegah Tabrakan

Crumple zone merupakan area kendaraan yang menerima dan menyerap gaya kinetik yang datang dari arah berlawanan, meredamnya sehingga tidak berlanjut ke kabin mobil dan membuat pengemudi lebih aman saat terjadi tabrakan.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bahwa bagian depan dan belakang mobil merupakan bagian yang rawan benturan dan paling sering penyok.

Bodi mobil pada bagian-bagian tersebut memang dirancang dengan sistem keselamatan untuk memperkecil fatalitas kecelakaan saat mobil mengalami tabrakan.

Ilustrasi kecelakaan kendaraan.Shutterstock Ilustrasi kecelakaan kendaraan.

Baca juga: Masih Banyak Pelaku Lane Hogger di Jalan Tol Belum Sadar Bahaya

Mudahnya, bodi mobil yang rusak parah saat terjadi kecelakaan atau crumple zone tersebut berfungsi sebagai peredam energi tabrakan, agar tidak berdampak terlalu parah pada struktur di dalam bodi mobil.

Namun, bukan berarti crumple zone membuat pengemudi sepenuhnya aman dari dampak tabrakan. Didi mengingatkan, jika kendaraan berjalan pada kecepatan yang tinggi, maka crumple zone tidak akan cukup untuk meredam efek tabrakan.

"Sebab, jika kecepatan over, mau safety zone sekuat apapun pasti efeknya akan parah," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau