JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner terlibat kecelakaan di ruas Jalan Tol Pondok Ranji.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok esanurgalih, diduga akar masalah kecelakaan tersebut adalah arogansi dan mengedepankan emosi, bukan keselamatan.
Baca juga: Mudik Pakai Mobil Listrik, Ini Daftar Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa
"Akibat mengedepankan emosi, ya begini jadinya....," tulis keterangan video yang dikutip Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Berdasarkan kronologi yang dipaparkan, Fortuner melaju di bahu jalan sebelah kiri, namun tidak diberikan jalan oleh Pajero yang berada di lajur satu.
akibat mengedepankan emosi ya begini jadinya.. keduanya pada nyolot yg dari bahu jalan dan yg di jalur 1 yang dr bahu jalan maksa nyerobot mau ke lajur 1 dan yg di jalur satu nyolot gak ngasih jalan. yg dari jalur 1 kebakar emosi (pajero) lalu menabrakan mobil nye mobil si (fortuner) sampai akhir nya mobil fortuner terbalik arah. lok. toll pondok ranji #viralditiktok ? suara asli - esanurgalih - Nurgalih354Watch on TikTok
Karena keduanya tidak mau mengalah dan sudah terbakar emosi, pengemudi Pajero kemudian menabrakkan mobilnya ke Fortuner, sehingga Pajero menabrak pembatas jalan dan posisi Fortuner berbalik arah.
Menariknya, dalam video tersebut, baik Pajero maupun Fortuner merupakan mobil yang sering disorot di jalan karena perilaku pengemudinya yang kerap dianggap arogan.
Pajero dan Fortuner dikenal sebagai mobil yang sering ugal-ugalan di jalan tol, sering ngebut dari bahu jalan, dan sering meminta jalan secara kasar saat berada di jalan raya.
Baca juga: Manfaatkan Kesempatan, Hapus Denda Pajak di Jateng 2025
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat ini stigma Pajero dan Fortuner sebagai mobil yang arogan sudah terlanjur tertanam di masyarakat.
Namun Jusri menerangkan bahwa jika pertanyaannya mengapa Pajero dan Fortuner dianggap sebagai mobil yang arogan oleh masyarakat maka jawabannya tidak sederhana.
"Jawabannya tidak sesederhana itu, bukan hanya karena mereka membawa mobil mahal," kata Jusri kepada Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Baca juga: Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah
Pertama kata Jusri, pengguna Pajero dan Fortuner kerap terlihat ugal-ugalan sehingga mencerminkan tindakan arogan karena dimensi kedua mobil yang besar.
"Efek mobil besar. Dimensi mobil yang besar sering kali membuat pengemudi merasa lebih berkuasa, seperti halnya sopir truk yang ugal-ugalan di jalur Pantura," kata Jusri.
"Pengemudi SUV besar yang tinggi dan gagah secara fisik merasa lebih superior (karena posisi duduk yang lebih tinggi). Karena mobil besar, mereka cenderung mengambil jalur orang lain tanpa disadari, yang bisa melampaui batas logika manusia karena secara fisik mereka merasa di atas," katanya.
Baca juga: Fenomena Harga Tinggi Suzuki Satria Hiu Bekas
Kedua kata Jusri, ialah soal simbol status sosial. Tak dipungkiri image Pajero dan Fortuner sebagai mobil stater pack orang kaya cukup melekat di benak masyarakat.
"Simbol status sosial. Kedua jenis mobil ini sering diasosiasikan dengan orang kaya, pejabat, atau orang dengan status sosial tinggi," katanya.