Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk China Masuk Pasar Indonesia: Persaingan Ketat di Sektor Niaga

Kompas.com - 25/03/2025, 07:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya mobil penumpang, segmen kendaraan niaga di Tanah Air kini juga kian diramaikan oleh datangnya beragam merek truk dari China.

Bahkan, tidak hanya satu atau dua merek saja; kini beragam truk merek baru dari negara Tiongkok terus berdatangan.

Baca juga: Keunggulan Chery Super Hybrid CSH, Diklaim Tembus 76 Km/Liter

Hanya saja, jumlahnya masih belum bisa diketahui lantaran belum ada data konkret seperti yang kerap dimuat oleh Gaikindo setiap bulannya.

Situasi ini tentu membuat industri truk di Indonesia mulai terusik, sebab pergerakan dari truk China tersebut tidak terlihat.

Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Aji Jaya, mengatakan bahwa datangnya berbagai merek truk asal China memang membuat persaingan kendaraan niaga makin ketat.

Ilustrasi Truk tambangUnsplash Ilustrasi Truk tambang

Hanya saja, merek-merek tersebut belum menjadi anggota Gaikindo, sehingga secara penjualan sulit terlihat datanya.

"Sampai saat ini kita masih susah mengukurnya (data truk China), kenapa? Sebab kita biasanya melihat data penjualan itu dari Gaikindo, namun sayangnya sampai saat ini banyak merek saingan tadi itu yang belum menjadi anggota Gaikindo, otomatis kita susah melihat datanya," katanya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Rem Mobil Bermasalah Sebelum Perjalanan Mudik

Menurut Aji, yang paling menyulitkan adalah bila pesaing tidak terlihat datanya, sehingga tidak bisa melihat berapa banyak yang sudah terjual di Tanah Air.

Misalnya, seperti diketahui bersama, jika truk China lebih banyak bermain di sektor tambang.

Hanya saja, karena datanya tidak ada, maka tidak diketahui berapa porsi truk China menguasai area tambang.

"Memang saat ini persaingan menjadi lebih ketat. Mungkin kalau tadinya cuma lima sampai enam merek saja, kini bisa delapan hingga sepuluh merek berbeda dari China," katanya.

Meski begitu, menurut Aji, walaupun ada pesaing baru, sebenarnya Fuso tetap percaya diri dengan apa yang mereka miliki.

Sebab, menurutnya, konsumen sangat melihat pelayanan purna jual, dan itu sudah dimiliki Fuso selama 54 tahun.

"Sedangkan mereka mungkin baru jualan, namun layanan after sales belum memadai. Mungkin mereka sudah pasti siapkan, hanya saja belum sebanyak dan lengkap seperti kami. Layanan purna jual menjadi senjata kami untuk bersanding dengan merek baru lainnya," kata Aji.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau