JAKARTA, KOMPAS.com - Arus mudik Lebaran 2025 sudah dimulai. Peningkatan volume lalu lintas kendaraan juga telah terpantau pada beberapa ruas tol yang mengarah ke luar kota.
Untuk menghindari puncak kemacetan, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, mengajak masyarakat memanfaatkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) agar bisa melakukan perjalanan mudik lebih awal.
Dudy menjelaskan, anjuran mudik lebih awal dilakukan agar masyarakat bisa menghindari puncak kemacetan arus lalu lintas yang diprediksi akan terjadi pada 28 Maret 2025.
Melalui fleksibilitas WFA, masyarakat memiliki kesempatan memulai perjalanan mudik beberapa hari sebelum perkiraan puncak arus mudik. Kondisi tersebut tak hanya mengurangi kepadatan lalu lintas pada tanggal-tanggal krusial, tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan.
Baca juga: Rincian Lengkap Diskon Tarif Tol Mudik Lebaran 2025, Berlaku Mulai Hari Ini
Antrean kendaraan menuju arah Jakarta di Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). Pada H+3 Lebaran 2022, ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek mengalami kepadatan volume kendaraan dan diperkirakan puncaknya pada H+5 atau 8 Mei 2022.
"Kebijakan WFA merupakan peluang yang baik bagi masyarakat untuk mengatur waktu mudik mereka dengan lebih fleksibel. Kami sangat menganjurkan melakukan perjalanan mudik lebih awal, yang ini akan membantu mengurai kepadatan di jalan tol, jalur arteri, dan juga di simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan dan terminal," kata Dudy, Senin (24/3/2025).
Menurut Dudy, dengan melakukan perjalanan mudik lebih awal, masyarakat dapat menghindari tekanan dan kerumunan, yang dapat mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, pastinya juga memberikan waktu lebih untuk beristirahat di perjalanan.
Baca juga: Diikuti 21 Komunitas, Daihatsu Kembali Gelar Mudik Bersama 2025
Berdasarkan hasil survei pergerakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Dari beberapa pilihan transportasi untuk mudik Lebaran, pengguna mobil pribadi masih mendominasi yang diperkirakan jumlahnya mencapai 33,69 juta.
Lantaran itu, pemerintah memproyeksi adanya kemacetan lalu lintas, terutama pada waktu-waktu yang telah diperkirakan, yakni 28 Maret 2025 untuk arus mudik, dan 6 April 2025 untuk arus balik.
Baca juga: Begini Cara Pantau Lalu Lintas lewat CCTV secara Online
Lihat postingan ini di Instagram
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Namun, partisipasi aktif dari masyarakat dengan melakukan mudik lebih awal akan sangat membantu dalam menciptakan perjalanan yang lebih lancar dan aman bagi semua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.