Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Toyota Soal Pemerintah Batal Berikan Insentif Mobil Hybrid

Kompas.com - 07/08/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia menyayangkan keputusan pemerintah yang tidak memberikan insentif untuk mobil hybrid alias hybrid electric vehicle (HEV) di pasar dalam negeri.

Sebab, meskipun pada sisi pertumbuhan penjualan jenis mobil ini terus mencetak kinerja positif, namun belum cukup untuk menjadikannya sebagai basis produksi dan ekspor.

Sementara, persaingan industri padat karya khususnya kendaraan bermotor rendah emisi, semakin ketat. Sehingga bila Indonesia telat melakukan transformasi, ada potensi kehilangan pasar.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada Insentif Mobil Hybrid

Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.CUTENK Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.

Demikian dikatakan Wakil Direktur Utama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

"Kita sih tetap berharap agar pemerintah konsisten mendorong investasi yang berorientasi pengurangan karbon, karena saat inii industri otomotif sudah cukup maju, ditandai ekspor yang kuat," katanya.

"Tetapi ke depan kita harus bertransformasi kepada rendah emisi. Kalau telat beradaptasi tentunya kita akan kehilangan kesempatan baik buat membangun industri yang tidak saja padat karya, tapi juga ekspor dan berteknologi tinggi," ucap Bob.

"Memang kelihatan penjualan hybrid lebih baik dari BEV. Tapi, belum cukup menjadikan Indonesia sebagai based (basis produksi) untuk pasar domestik dan ekspor," ucapnya lagi.

Adapun salah satu indikator penjualan mobil hybrid belum bisa menjadi basis ekspor karena volume-nya yang masih kurang dari 10 persen terhadap pasar nasional.

Baca juga: Mobil Listrik yang Masuk IKN Tidak Harus Langsung Punya Pabrik

Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN. Ilustrasi kelebihan produksi massal dan kekurangan produksi massal.dok.TMMIN Produksi Toyota Yaris Cross di pabrik TMMIN. Ilustrasi kelebihan produksi massal dan kekurangan produksi massal.
 

Data Gaikindo, selama enam bulan pertama tahun ini penjualan HEV berhasil naik 49 persen secara tahunan menjadi 25.791 unit. Sedangkan BEV meski tumbuh 104 persen, volumenya masih 11.940 unit.

Dengannya, HEV telah menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional selama semester I/2024 yang totalnya mencapai 37.731 unit.

Namun, total penjualan HEV sejatinya masih pada level 6 persen terhadap pasar kendaraan roda empat atau lebih nasional, yang mencatatkan angka 408.012 unit pada periode sama.

"Hal ini juga ditandai dengan masih banyaknya mobil hybrid di Indonesia yang impor," kata Bob.

Lebih jauh, ia juga membandingkan kebijakan mobil hybrid di beberapa negara seperti Thailand dan China. Menurutnya, Indonesia bisa mencontoh mereka untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Naik 49 Persen, Ini Daftar Model Terlaris

"Kita juga perlu berikan agar ekosistem elektrifikasi berkembang di Indonesia terutama electric parts seperti motor, PCU, transexcel, dan battery yang saat ini masih minim investasi," papar dia lagi.

Sebelumnya, Airlangga memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif nasional, setidaknya pada tahun ini.

Hal itu dikarenakan kondisi industri otomotif nasional dinilai masih bisa tumbuh positif pada semester II/2024, khususnya usai GIIAS 2024.

Sementara penjualan mobil listrik juga masih terus menunjukkan pencapaian yang memuaskan meski pasar nasional terkontraksi.

 Baca juga: GIIAS 2024, Muara Tiga Poros Otomotif Asia Timur

"Untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan, tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, Senin (5/8/2024).

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Truk Tidak Seharusnya Berada di Lajur Kanan Jalan Tol | Cara Benar Melakukan Pengereman Mobil Manual di Turunan | Alasan Mazda CX-30 Hanya Punya Jarak Tempuh 200 Km

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Truk Tidak Seharusnya Berada di Lajur Kanan Jalan Tol | Cara Benar Melakukan Pengereman Mobil Manual di Turunan | Alasan Mazda CX-30 Hanya Punya Jarak Tempuh 200 Km

Feature
Ducati Luncurkan Panigale V2 Terbaru, Mesin Lebih Kecil dengan Tenaga 120 TK

Ducati Luncurkan Panigale V2 Terbaru, Mesin Lebih Kecil dengan Tenaga 120 TK

News
Fenomena Tabrak Belakang, Pentingnya Selalu Waspada Saat Berkendara

Fenomena Tabrak Belakang, Pentingnya Selalu Waspada Saat Berkendara

Feature
Jangan Berteduh Sembarangan Saat Hujan, Ini Bahayanya

Jangan Berteduh Sembarangan Saat Hujan, Ini Bahayanya

Tips N Trik
Modifikasi Cuma Rp 1 Juta, Tim Balap SMK Naik Podium di Mandalika

Modifikasi Cuma Rp 1 Juta, Tim Balap SMK Naik Podium di Mandalika

Sport
Penyebab Rantai Motor Sering Lepas, Pengendara Wajib Waspada

Penyebab Rantai Motor Sering Lepas, Pengendara Wajib Waspada

Tips N Trik
Isuzu Resmikan Diler ke-112 di Purwakarta

Isuzu Resmikan Diler ke-112 di Purwakarta

Niaga
Cara Mengatasi Kaca Luar Mobil Berembun Saat Kondisi AC Nyala

Cara Mengatasi Kaca Luar Mobil Berembun Saat Kondisi AC Nyala

News
Mengulas Fitur Baru Mitsubishi New Pajero Sport

Mengulas Fitur Baru Mitsubishi New Pajero Sport

Tes
Ini Strategi Maxus, Termasuk Lokasi Diler Pertama di Indonesia

Ini Strategi Maxus, Termasuk Lokasi Diler Pertama di Indonesia

News
Chery Siap Luncurkan Merek Jaecoo ke Indonesia Tahun Depan

Chery Siap Luncurkan Merek Jaecoo ke Indonesia Tahun Depan

News
Belajar dari Kecelakaan di Tol Cipularang, Waktunya Batas Kecepatan Ditegakkan

Belajar dari Kecelakaan di Tol Cipularang, Waktunya Batas Kecepatan Ditegakkan

News
Maxus Mifa 9 Meluncur Akhir Tahun, Bagaimana yang Order di GIIAS 2023?

Maxus Mifa 9 Meluncur Akhir Tahun, Bagaimana yang Order di GIIAS 2023?

News
Kecelakaan Tol Cipularang, Aturan Soal Batas Kecepatan Perlu Ditegakkan

Kecelakaan Tol Cipularang, Aturan Soal Batas Kecepatan Perlu Ditegakkan

News
Kecelakaan di Tol, Begini Cara Klaim Asuransi Jasa Raharja

Kecelakaan di Tol, Begini Cara Klaim Asuransi Jasa Raharja

Tips N Trik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau