Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Pasrah Pemerintah Tidak Berikan Insentif Mobil Hybrid

Kompas.com - 07/08/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menerima dengan lapang dada keputusan pemerintah untuk tidak memberikan insentif terhadap mobil hybrid alias Hybrid Electric Vehicle (HEV) di Tanah Air.

Sebab, putusan yang disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto tersebut, tentunya sudah melalui berbagai pertimbangan baik pada sisi ekonomi maupun industri.

"Betul (tidak ada insentif tambahan, termasuk mobil hybrid di tahun ini). Ya, kita harus terima keputusan ini," kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto singkat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/8/2024).

Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Ada Insentif Mobil Hybrid

Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.CUTENK Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.

Dirinya juga menyebut bahwa pemerintah telah melakukan komunikasi dengan Gaikindo mengenai keputusan dimaksud. Namun, pada kesempatan itu Jongkie tidak menjelaskannya lebih rinci.

Ia hanya menyampaikan penjualan mobil di perhelatan GIIAS 2024 memang naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana klaim Airlangga, yaitu 27 persen atau dari 27.541 unit ke 34.887 unit (periode 18-28 Juli 2024).

Padahal sepanjang semester I/2024, pasar kendaraan roda empat atau lebih di dalam negeri tengah melambat 19,4 persen dengan rata-rata penjualan bulanan sekitar 68.000 unit.

Ini menandakan bahwa kehadiran pameran otomotif sukses dalam merangsang daya beli, sehingga pasar berangsur membaik.

Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Naik 49 Persen, Ini Daftar Model Terlaris

Sebelumnya, Airlangga memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif nasional, setidaknya pada tahun ini.

Hal itu dikarenakan kondisi industri otomotif nasional dinilai masih bisa tumbuh positif pada semester II/2024, khususnya usai GIIAS 2024. Sementara penjualan mobil listrik juga masih terus menunjukkan pencapaian yang memuaskan meski pasar nasional terkontraksi.

Data Gaikindo, selama enam bulan pertama tahun ini penjualan HEV berhasil naik 49 persen secara tahunan menjadi 25.791 unit. Sedangkan BEV meski tumbuh 104 persen, volumenya masih berada di angka 11.940 unit.??

Alhasil, HEV menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional selama semester I/2024 yang totalnya mencapai 37.731 unit.

"Kalau untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan, tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, Senin (5/8/2024).

Baca juga: GIIAS 2024, Muara Tiga Poros Otomotif Asia Timur

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjajal Aion Hyptec HT di GIIAS 2024KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjajal Aion Hyptec HT di GIIAS 2024

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," lanjutnya.

"Tentu kita dorong bahwa (battery) electric vehicle ini yang harus didorong supaya lebih cepat lagi. Namun dari pameran otomotif kemarin, hasilnya relatif bagus untuk kita mendorong penjualan," ucap dia lagi.

Gestur pemerintah untuk tidak menerbitkan insentif mobil hybrid seperti yang kerap diminta oleh Gaikindo dan Kementerian Perindustrian RI beberapa bulan belakangan sebenarnya sudah tercium dari bulan lalu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau