Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan Mobil Hidrogen yang Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/02/2024, 08:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan hidrogen diklaim lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) atau listrik, sehingga PT PLN (Persero) mengatakan kendaraan ini bisa menjadi transportasi masa depan di Indonesia.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, jika menggunakan bensin dan solar maka setiap liternya harus mengeluarkan dana Rp 1.300.

Sementara, untuk electric vehicle (EV) biasanya yang harus dikeluarkan antara Rp 350 sampai Rp 550 per km. Sedangkan hidrogen dari PLN hanya sekitar Rp 270 per km.

Baca juga: Makin Banyak Pengunjung IIMS 2024 yang Penasaran dengan Denza D9

Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu (dua dari kiri) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (kanan) saat melakukan pengisian hidrogen untuk kendaraan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia di Senayan, Jakarta, pada Rabu (21/2/2024).PT PLN (PERSERO) Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu (dua dari kiri) bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) dan Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (kanan) saat melakukan pengisian hidrogen untuk kendaraan stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia di Senayan, Jakarta, pada Rabu (21/2/2024).

“Harga hidrogen menjadi terjangkau karena PLN berhasil mengintegrasikan rantai pasok, salah satunya melalui kehadiran HSR (hydrogen refueling station) di Senayan. Terlebih lagi, produksi hidrogen yang dihasilkan 100 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT),” katanya diikuti dari keterangan resmi, Jumat (23/9/2024).

Darmawan juga mengatakan, jika kendaraan yang menggunakan hidrogen PLN tidak memiliki emisi sama sekali.

Sementara, Project General Manager ZEV & Technical Research Toyota Daihatsu Engineering and Manufacturing Co., Ltd Indra Chandra Setiawan mengatakan, ada beberapa kelebihan menggunakan mobil hidrogen.

Baca juga: Penjualan Mobil Januari 2024 Anjlok 26 Persen, Ini Kata Honda

Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) buatan PLN Indonesia Power dipamerkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.Dok. PLN Indonesia Power (IP) Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) buatan PLN Indonesia Power dipamerkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

“Fuel cell electric vehicle (FCEV) tidak perlu merubah behavior. Pengguna tetap perlu ke fuel station dengan waktu pengisian daya hanya sekitar 3-5 menit saja,” katanya dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/2/2024).

"Kemudian kendaraan ini long range dan tidak perlu home refueling atau mengisi daya di rumah seperti kendaraan listrik. Sehingga ketika dipakai sehari-hari, tidak perlu penyesuaian besar," kata Indra.

Baca juga: Suzuki Borong Penghargaan di IIMS 2024, Jimny 5 Pintu Mendominasi.

Sehingga, dalam satu jam penyedia daya untuk FCEV dapat melayani sekitar 10 kendaraan. Jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang membutuhkan waktu 30 menit sampai satu jam, perbedaannya sangat signifikan.

Bahkan, dalam waktu yang sama SPKLU hanya bisa melayani sekitar dua sampai tiga kendaraan listrik.

“Apabila operasional kendaraan itu 12 jam, sudah ada sekitar 480 FCEV yang bisa dilayani. Ini lebih realistis untuk diterapkan sebagai kendaraan harian maupun operasional,” kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau