Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Resmikan Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama di RI

Kompas.com - 21/02/2024, 18:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) meresmikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, langkah terkait merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung transportasi ramah lingkungan.

"PLN siap mendukung transformasi green transformation, baik itu EV (electric vehicle atau kendaraan listrik) maupun fuel cells," katanya dalam peresmiannya sebagaimana dilihat dalam tayangan YouTube PLN," Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Mitsubishi Berikan Harga Spesial untuk XForce di IIMS 2024

Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) buatan PLN Indonesia Power dipamerkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.Dok. PLN Indonesia Power (IP) Stasiun Pengisian Kendaraan Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) buatan PLN Indonesia Power dipamerkan dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Dia mengatakan, PLN sudah meresmikan produksi hidrogen yang ada di Muara Tawar, Muara Karang, dan Tanjung Priok. Perusahaan juga telah meresmikan 21 pembangkit hidrogen dengan produksi 199 ton per tahun.

"Di sini sudah green hydrogen karena kami menyediakan listriknya yang berbasis pada rooftop dan juga renewable energy certificate," ujar dia.

Selain itu, kata Darmawan, PLN juga tengah mengembangkan hidrogen hijau dari true renewable energy production dengan membangun pabrik hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang.

"Ada tambahan sekitar 4,3 ton per tahun. Jadi, totalnya 203 ton green hydrogen dari 22 pembangkit kami yang diproduksi," kata Darmawan.

Baca juga: Pejualan Mobil di Januari 2024 Anjlok 26 Persen

Kerja sama Honda dan GM kembangkan mesin HidrogenHPM Kerja sama Honda dan GM kembangkan mesin Hidrogen

Lebih lanjut, dikatakan bahwa dengan menggunakan hidrogen, suatu kendaraan dapat menghemat banyak biaya dibanding yang memakai bahan bakar fosil.

Di mana, ucapnya, dengan menggunakan BBM biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 1.300 per 1 kilometer (Km). Jika menggunakan kendaraan listrik dengan pengisian daya di rumah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 350-400 per Km.

"Kalau menggunakan hydrogen refueling station (HRS) yang ada di sini, biayanya hanya sekitar Rp 276 saja per km," ujar Darmawan.

Pemanfaat hidrogen juga digunakan sebagai energi alternatif ramah lingkungan pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM), sekaligus bagian dari upaya mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.

Baca juga: Mobil Hybrid Perlu Insentif demi Lepas dari Jebakan 1 Juta Unit

Ia melanjutkan, HRS siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat karena dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar, dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar.

Selain itu, PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan dengan tekanan 150 bar.

"Pengembangan rantai pasok hidrogen hijau ini sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Artinya, kita beralih dari BBM yang mayoritas berbasis pada impor ke green hydrogen yang diproduksi domestik di dalam negeri," ujarnya dalam kesempatan terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com