JAKARTA, KOMPAS.com - Kebocoran ban mobil adalah masalah yang dapat terjadi kapan saja.
Tanpa disadari, kebiasaan pengemudi saat berkendara dapat memperbesar risiko terjadinya kebocoran.
Beberapa pola berkendara yang keliru dapat menyebabkan kerusakan pada ban, bahkan memperpendek masa pakainya.
Baca juga: Video Daihatsu Xenia Ringsek Ditabrak 2 Truk Saat Putar Balik
Oleh karena itu, setiap pengemudi atau pemilik mobil perlu memahami kebiasaan apa saja yang harus dihindari demi menjaga kondisi ban tetap prima.
Menurut Efo, teknisi di bengkel Warna Warni Ban, salah satu kebiasaan yang paling sering dilakukan oleh pengemudi adalah melintasi jalan berlubang dengan kecepatan tinggi.
"Melaju kencang di atas jalan berlubang bisa menyebabkan tekanan berlebih pada dinding ban. Hal ini dapat memicu sobekan atau kerusakan pada struktur internal ban, sehingga meningkatkan risiko bocor," kata Efo kepada Kompas.com.
Selain itu, Efo menjelaskan bahwa sering memarkir kendaraan di permukaan yang tidak rata atau berbatu juga dapat memberikan tekanan tidak merata pada ban.
Kebiasaan ini, jika dilakukan terus-menerus, dapat memperlemah lapisan ban, terutama di area tertentu yang menahan beban lebih besar.
"Kondisi seperti ini membuat ban lebih rentan terhadap tusukan benda tajam, seperti paku atau pecahan kaca, ketika mobil kembali digunakan," tambahnya.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah kebiasaan berkendara dengan tekanan udara ban yang tidak sesuai standar.
Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Turun 17 Persen Selama Libur Nataru 2024/2025
Ban dengan tekanan terlalu rendah cenderung lebih mudah bocor karena sisi ban yang menempel ke jalan menjadi lebih luas dan rentan terhadap gesekan.
"Pengendara sering mengabaikan pengecekan tekanan udara. Padahal, tekanan yang tidak ideal juga berdampak pada performa kendaraan secara keseluruhan," ungkap Efo.
Sebagai solusi, Efo menyarankan para pengemudi untuk rutin memeriksa tekanan angin ban minimal sekali dalam dua minggu dan menghindari jalan yang berpotensi merusak ban.
"Dengan perawatan yang tepat dan kebiasaan berkendara yang baik, risiko ban bocor dapat diminimalkan," ujarnya.
Menjaga kebiasaan berkendara yang benar tidak hanya membantu mencegah kebocoran ban, tetapi juga memperpanjang umur ban dan menjaga kenyamanan serta keselamatan selama perjalanan.
Dengan memahami dan menghindari kebiasaan buruk, pengemudi dapat memastikan bahwa ban mobil tetap dalam kondisi terbaik dan mengurangi risiko insiden di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.