Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Nama Baru Kandidat Pengganti Marquez, Kali Ini dari Moto2

Kompas.com - 03/11/2023, 08:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

Sumber Crash.net

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak nama bermunculan sebagai kandidat pengganti Marc Marquez di Repsol Honda. Paling baru datang dari pebalap Moto2.

Dikutip dari Crash.net, Kamis (2/11/2023), Fermin Aldeguer digadang-gadang sebagai salah satu kandidat pengganti Marquez.

Sebelumnya, nama-nama seperti Miguel Oliveira, Fabio Di Giannantonio, hingga Luca Marini, sempat menjadi kandidat juga.

Baca juga: Diggia Beri Sinyal Soal Masa Depannya di MotoGP, Gantikan Marquez?

"Hari ini saya mengkonfirmasi informasi ini. Kami sekarang bisa berasumsi bahwa Fermin Aldeguer mendapat tawaran pasti dari HRC untuk mendampingi Joan Mir pada 2024/25," kata Ricard Jove, dari DAZN.

Fermin Aldeguer saat berlaga pada Moto2 Australia 2023Dok. @ferminaldeguer_54 Fermin Aldeguer saat berlaga pada Moto2 Australia 2023

"Saya tahu bahwa prioritas mereka adalah Moto2, yang saya dukung. Tapi seperti biasa, tawaran seperti ini jarang lewat. Anda harus memutuskan," ujarnya.

Ricard mengatakan, tawaran dua tahun untuk Aldeguer adalah untuk tetap bersama Repsol Honda di kedua musim tersebut.

Baca juga: Marquez Dapat Lampu Hijau Tes Motor Ducati di Akhir Musim

Pebalap asal Spanyol tersebut, saat ini berusia 18 tahun dan berkompetisi di musim ketiganya di Moto2 bersama tim Speed Up. Secara peringkat, Aldeguer kini berada di posisi keenam pada klasemen sementara.

Fermin Aldeguer saat berlaga pada Moto2 Australia 2023Dok. @ferminaldeguer_54 Fermin Aldeguer saat berlaga pada Moto2 Australia 2023

Lalu, bagaimana dengan Di Giannantonio alias Diggia?

Sebelumnya, disebutkan bahwa Diggia tinggal menunggu panggilan dari Honda untuk terbang ke Barcelona dan menandatangani kontrak. Kemungkinan panggilan tersebut tidak pernah terjadi.

Menurut Casey Stoner, Honda mungkin saja tidak mencari pebalap yang sudah berpengalaman dan malah mencari pebalap muda.

Alasannya, pebalap muda bisa saja lebih cepat, haus akan kemenangan, dan mau melakukan apa pun yang dibutuhkan.

"Sangat mudah untuk mengatakan bahwa kami membutuhkan pebalap berpengalaman untuk memimpin pengembangan, tetapi ketika Anda tidak memiliki pebalap yang bersedia melakukan segalanya untuk membawa tim ke arah yang benar, sangat mudah untuk menjadi egois dan mengatakan 'tim tidak melakukan apa yang saya inginkan'," ujar Stoner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau