JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyikapi pertumbuhan penjualan otomotif yang menurut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), berdampak pada kemacetan lalu lintas.
Pasalnya, pertumbuhan penjualan kendaaan bermotor di Indonesia yang sangat cepat tersebut belum berorientasi ekspor. Dari total 1,4 juta produksi mobil, yang diekspor itu hanya 400.000 unit saja sementara sisanya ke di pasar domestik.
Menanggapi hal itu, Kasubdit Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo menyebut, meski berdampak pada kemacetan, sektor otomotif memiliki sisi positif lantaran menandakan kegiatan perekonomian bergerak.
Baca juga: Kapan Kenaikan Rp 5 Juta buat LCGC Mulai Berlaku?
"Dalam hal ini saya mau mengaitkan sektor ekonomi, ini memang bikin macet betul. Artinya sektor otomotif dibenci tapi disayang. Disindir tetapi dinanti," kata Dodiet di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Lebih rinci, ia menyatakan ketika macet terjadi di suatu daerah maka pendapatan asli pada daerah terkait akan menjadi tinggi. Tentu saja, akan terbuka lapangan kerja yang melibatkan masyarakat sekitar.
"Kenapa? Ketika macet artinya daerah itu punya pendapatan asli daerah yang tinggi, yang dari pendapatan daerah itu sendiri yang seharusnya banyak aktivitas ekonomi," ujarnya.
"Jadi ketika ekonomi suatu daerah tumbuh, tentu akan banyak mobil yang akan membuat macet," lanjut Dodiet.
Baca juga: Harga Naik Rp 5 Juta, Kemenperin Harap LCGC Masih di Bawah Rp 200 Juta
Meski demikian ia setuju imbauan Jokowi yang mana industri otomotif nasional harus berorientasi ekspor. Sehingga pihak Kemenperin akan terus mendorong peningkatan volume ekspor dan negara tujuan.
Salah satunya, ialah menambah model lain yang akan diekspor ke Australia. Diketahui, saat ini baru satu produk buatan Indonesia saja yang berhasil menembus pasar di sana yaitu Toyota Fotuner.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa pertumbuhan otomotif di Indonesia patut untuk diapesiasi karena mampu meningkat secara signifikan pasca pandemi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.