JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) menyatakan bahwa mobil listrik berharga Rp 300 jutaan, dengan kapasitas tujuh penumpang merupakan salah satu kunci percepatan populasi kendaraan listrik roda empat atau lebih bisa terakselerasi.
Secara khusus, sebagaimana dikatakan Kasubdit IIMATAP Kemenperin Dodiet Prasetyo, hal tersebut juga bisa membuat target penjualan 400.000 unit di 2025 yang ditetapkan Pemerintah RI tercapai.
"Untuk target EV (Electric Vehicle) seperti yang disampaikan, kami tidak berlakukannya secara porsi tapi langsung volume sekitar 400.000 unit di tahun 2025. Artinya kalau kita porsikan dengan total produksi sekitar 1 juta unit, maka 40 persen," katanya di Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Harga Naik Rp 5 Juta, Kemenperin Harap LCGC Masih di Bawah Rp 200 Juta
"Walaupun memang banyak sekali tantangan dari ekosistem sampai supply chain-nya. Tapi saya berani menjamin ketika ada industri yang berhasil menciptakan kendaraan 7-seater di harga maksimal Rp 300 juta, pasar akan naik," tambah Dodiet.
Pasalnya saat ini sebesar 48 persen dari total penjualan mobil di Indonesia merupakan segmen A dan B, yang mencangkup LCGC, LSUV, sampai LMPV alias mobil murah. Di kelas tersebut, harga mobil berkisar di antara Rp 150 juta sampai Rp 300 juta.
Sementara segmen di atasnya yaitu C segment, yang diisi seperti mobil keluarga Kijang Innova Zenix masih cukup sedikit walaupun tampak terus mengalami perkembangan.
Baca juga: Kapan Kenaikan Rp 5 Juta buat LCGC Mulai Berlaku?
"Jadi merupakan suatu tantangan untuk industri, bagaimana industri menciptakan EV dengan harga yang sesuai dengan yang diminati pasar," ucap Dodiet.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini mobil listrik di Indonesia berkisar Rp 200 juta hingga Rp 3 miliar. Harga mobil listrik termurah ialah Wuling Air EV, namun mobil ini hanya berkapasitas empat penumpang.
Adapun berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik pada tahun lalu telah capai rekor tertinggi yaitu 20.396 unit, naik 548 persen secara tahunan. Di mana, mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) sebesar 10.306 unit (50 persennya).
Baca juga: Karakter Pembeli SUV Lexus, Orang Kaya dan Penasaran Mobil Listrik
Sementara 48,5 persen datang dari segmen HEV dengan total penjualan 10.165 unit dan 10 unit dari Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang hanya diisi oleh satu model saja, yaitu Mitsubishi Outlander PHEV.
Untuk produk terlarisnya di masing-masing jenis kendaraan listrik ialah Wuling Air EV di BEV (8.053 unit), Suzuki Ertiga Hybrid (5.244 unit) pada jenis HEV, dan Outlander PHEV (10 unit).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.