Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teknologi Knocking Sensor pada Rocky 1.2L

Kompas.com - 11/10/2021, 11:02 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu resmi luncurkan Rocky dengan mesin 1.200 cc di Indonesia. Mesin 3 silinder berkode WA-VE ini merupakan hasil pengembangan tim R&D Daihatsu Indonesia dengan Jepang.

"Untuk model ini sudah dual port fuel injection, ada dua line cooling system, lalu pistonnya juga beda dengan anodyzing piston head rasionya 12.8:1, dan mesin sudah tidak pakai lagi balancer shaft," kata Audi Tarantini, R&D Testing Department Head PT ADM belum lama ini.

Untuk perkara bahan bakar, pabrikan Daihatsu merekomendasikan agar Rocky 1.2L memakai bahan bakar dengan angka Research Octane Number (RON) 92.

Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan penyedia bahan bakar minyak (BBM) menjual bensin dengan berbagai tingkat RON mulai dari 88, 90, 92, hingga 98.

Baca juga: Sudah Terdaftar di Samsat DKI, Honda HR-V Baru Siap Meluncur?

Test Drive Daihatsu Rocky 1.2 L ADM Test Drive Daihatsu Rocky 1.2 L

Namun saat dalam kondisi darurat, ternyata Rocky 1.2L tidak rewel jika terpaksa menenggak bensin dengan angka RON di bawah 92. Sebab terdapat teknologi baru yang dipasang pada Rocky 1.2L berupa knocking sensor.

Sensor akan mendeteksi getaran yang dihasilkan saat mesin akan ngelitik. Berkat sensor ini, saat mesin mobil mengalami pembakaran bensin yang tidak sempurna, maka mesin akan otomatis menyesuaikan timing atau durasi pembakaran.

Dengan penyesuaian timing pembakaran tersebut, maka gejala ngelitik serta potensi mobil kehilangan tenaga dapat ditekan seminimal mungkin.

Baca juga: Honda ADV 350 Belum Meluncur, Pesaingnya Sudah Hadir

Test Drive Daihatsu Rocky 1.2 L ADM Test Drive Daihatsu Rocky 1.2 L

Risiko

Knocking sensor yang terdapat pada Rocky 1.2L memang berguna untuk menekan gejala ngelitik pada mesin akibat penggunaan bensin yang tidak sesuai rekomendasi. Namun perlu diingat, jangan membiasakan mengisi mobil dengan bahan bakar tidak sesuai rekomendasi karena punya risiko.

Pembahasan di atas hanya ditujukan pada kondisi darurat ketika pengemudi Rocky 1.2L tidak bisa menemukan bensin dengan RON 92. Jika berada pada situasi normal di mana bensin yang direkomendasikan mudah ditemukan, maka wajib untuk mengikuti rekomendasi tersebut.

Ada sejumlah risiko dampak negatif bila memaksa mobil mengkonsumsi bahan bakar tidak sesuai standarnya secara terus-menerus. Salah satunya adalah munculnya kerak pada ruang bakar akibat pembakaran yang tidak sempurna sering terjadi.

Selain itu, oli mesin akan lebih cepat kotor. Dengan kata lain, pemilik mobil akan lebih boros sebab lebih sering mengganti oli mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com