Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Teknologi Knocking Sensor pada Rocky 1.2L

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu resmi luncurkan Rocky dengan mesin 1.200 cc di Indonesia. Mesin 3 silinder berkode WA-VE ini merupakan hasil pengembangan tim R&D Daihatsu Indonesia dengan Jepang.

"Untuk model ini sudah dual port fuel injection, ada dua line cooling system, lalu pistonnya juga beda dengan anodyzing piston head rasionya 12.8:1, dan mesin sudah tidak pakai lagi balancer shaft," kata Audi Tarantini, R&D Testing Department Head PT ADM belum lama ini.

Untuk perkara bahan bakar, pabrikan Daihatsu merekomendasikan agar Rocky 1.2L memakai bahan bakar dengan angka Research Octane Number (RON) 92.

Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan penyedia bahan bakar minyak (BBM) menjual bensin dengan berbagai tingkat RON mulai dari 88, 90, 92, hingga 98.

Namun saat dalam kondisi darurat, ternyata Rocky 1.2L tidak rewel jika terpaksa menenggak bensin dengan angka RON di bawah 92. Sebab terdapat teknologi baru yang dipasang pada Rocky 1.2L berupa knocking sensor.

Sensor akan mendeteksi getaran yang dihasilkan saat mesin akan ngelitik. Berkat sensor ini, saat mesin mobil mengalami pembakaran bensin yang tidak sempurna, maka mesin akan otomatis menyesuaikan timing atau durasi pembakaran.

Dengan penyesuaian timing pembakaran tersebut, maka gejala ngelitik serta potensi mobil kehilangan tenaga dapat ditekan seminimal mungkin.

Risiko

Knocking sensor yang terdapat pada Rocky 1.2L memang berguna untuk menekan gejala ngelitik pada mesin akibat penggunaan bensin yang tidak sesuai rekomendasi. Namun perlu diingat, jangan membiasakan mengisi mobil dengan bahan bakar tidak sesuai rekomendasi karena punya risiko.

Pembahasan di atas hanya ditujukan pada kondisi darurat ketika pengemudi Rocky 1.2L tidak bisa menemukan bensin dengan RON 92. Jika berada pada situasi normal di mana bensin yang direkomendasikan mudah ditemukan, maka wajib untuk mengikuti rekomendasi tersebut.

Ada sejumlah risiko dampak negatif bila memaksa mobil mengkonsumsi bahan bakar tidak sesuai standarnya secara terus-menerus. Salah satunya adalah munculnya kerak pada ruang bakar akibat pembakaran yang tidak sempurna sering terjadi.

Selain itu, oli mesin akan lebih cepat kotor. Dengan kata lain, pemilik mobil akan lebih boros sebab lebih sering mengganti oli mesin.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/11/110200115/mengenal-teknologi-knocking-sensor-pada-rocky-1.2l

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke