JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi yang lagi banyak dibaca oleh masyarakat, yaitu seputar harga mobil bekas yang punya banderol di bawah Rp 50 jutaan. Pilihannya pun beragam, mulai Rp 20 jutaan dan tersedia dari berbagai segmen.
Bahkan, model sport utility vehicle (SUV) pun ada yang dijual Rp 30 jutaan. Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Jumat 18 Oktober 2019:
1. 10 Daftar Mobil Bekas Murah, Harga Rp 20 jutaan
Bagi keluarga muda atau orang yang baru mendapat pekerjaan, bisa memiliki mobil merupakan suatu pencapaian. Kalau dana yang tersedia tak cukup membeli mobil baru, tak ada salahnya untuk melirik mobil bekas alias mobkas.
Harga yang murah jadi daya tarik utama mobil bekas. Untuk wilayah Jakarta, mobkas bahkan bisa didapatkan mulai angka Rp 20 jutaan.
Kondisi mobilnya tentu sangat bervariasi, kita dituntut lebih jeli saat mencari mobil bekas murah.
Bimo Maliki, pemilik Malique Selatan Djakarta showroom mobkas di Blok M Mall Lt. Basement Jakarta Selatan, mengatakan selain menyiapkan dana untuk membeli mobil, pembeli harus punya dana cadangan untuk perbaikan.
Baca juga: 10 Daftar Mobil Bekas Murah, Harga Rp 20 jutaan
2. Harga Murah Mahindra Pikup, Bisa Ganggu Triton dan Hilux
Mahindra memberikan kejutan dengan meluncurkan pikap Scorpio Pikup. Sebab, harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitor sekelasnya.
Scorpio Pikup keluar dengan dua model, single cabin dan double cabin. Untuk model single cabin, dijual dengan harga Rp 278 juta.
Sementara double cabin, harganya Rp 318 juta. Mobil ini didatangkan langsung dari India dengan status CBU (Completely Build Up).
Baca juga: Harga Murah Mahindra Pikup, Bisa Ganggu Triton dan Hilux
3. Alasan Tak Semua Orang Bisa Beli Mobil Seperti Kendaraan Dinas Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama masa periode 2019-2024, akan menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard sebagai kendaraan dinas. Model itu menggantikan S600 Pullman Guard yang sudah digunakan sebelumnya.
Kedua model itu, sama-sama memiliki spesifikasi khusus seperti anti-peluru hingga ledakan bom. Oleh sebab itu, proses pemesanannya pun tidak bisa sembarang, begitu juga dengan orang yang ingin membeli.
Hari Arifianto, Deputy Director Marketing Communication Mercedes Benz Indonesia (MBI) pernah mengatakan, konsumen di kelas ini akan dicek latar belakang dan kepentingannya.
Baca juga: Alasan Tak Semua Orang Bisa Beli Mobil Seperti Kendaraan Dinas Presiden