Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Bikin Honda Masih Enggan Produksi Mobil Listrik

Kompas.com - 05/04/2022, 08:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil listrik di Indonesia mulai ramai dengan kemunculan sejumlah produk dari berbagai merek.

Pemerintah juga mulai ambil peran demi mendorong pertumbuhan mobil listrik. Salah satunya dengan penerapan pajak karbon yang dikenakan bagi orang pribadi atau badan, yang membeli barang yang mengandung karbon atau melakukan aktivitas yang menghasilkan emisi karbon.

Kendati demikian, sepertinya PT Honda Prospect Motor (HPM) nampaknya belum begitu tertarik terjun langsung ke segmen ini.

Baca juga: Motor Listrik Yamaha E01 Tebar Pesona, Ini Kata Honda

Kotaro Shimizu, Presiden Direktur PT HPM mengatakan, setiap negara memiliki aturan untuk meminimalkan emisi karbon.

“Di berbagai daerah sudah dijalankan, dan di Indonesia cepat atau lambat akan diikuti aturan yang sama. Honda selalu mengikuti arahan yang dianjurkan dan kita pasti akan menuju ke sana,” ucap Shimizu kepada Kompas.com, di Dream Cafe Honda, Senayan, Jakarta Pusat (1/4/2022).

Ilustrasi mobil listrik Hondadok.Honda Ilustrasi mobil listrik Honda

Sementara itu, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM mengatakan, pihaknya masih melakukan pengkajian mendalam soal elektrifikasi.

Menurutnya, Honda sudah mulai melakukan riset dan studi soal kendaraan elektrifikasi. Namun demikian, ia enggan untuk menyebutkan produk mana yang nantinya akan dikenalkan lebih dulu.

Baca juga: Memanjakan Mata Dengan Deretan Mobil Modifikasi di IIMS 2022

“Pasti kita akan menganjurkan arahan pemerintah untuk ke arah sana, tapi kita harus memperhatikan keinginan konsumen dan yang terpenting adalah terkait infrastruktur yang ada,” ucap Billy.

Terlebih lagi, ia mengatakan, bahwa Honda memiliki visi bahwa pada tahun 2040 semua kendaraannya sudah menggunakan teknologi elektrifikasi.

“Tidak mungkin kita enggak ke arah sana (elektrifikasi). Jadi tunggu saja di waktu yang tepat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com