Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cairan Kimia yang Tumpah di Bandung, Biasa Dipakai di Bengkel

Kompas.com - 26/12/2024, 13:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cairan kimia tumpah di Bandung Barat hingga menyebabkan ratusan kendaraan mengalami kerusakan. Cairan tersebut ternyata biasa dipakai di bengkel cat.

Cairan kimia yang tumpah tersebut diketahui adalah caustic soda liquid alias soda api. Kendaraan yang melintas dan kena cipratan cairan soda api akhirnya mengalami kerusakan, seperti mengelupasnya cat bodi, kerusakan pelek, korosi pada besi, hingga mati mesin.

Baca juga: Ratusan Kendaraan Rusak Akibat Cairan Kimia Tumpah, Biaya Perbaikan Bisa Jutaan

Cairan causitic soda liquid atau soda api mengandung natrium hiroksida atau NaOH. Cairan ini tidak hanya bersifat korosif, tapi juga dapat mengikis lapisan cat mobil.

Petugas Damkar Bandung Barat membersihkan cairan kimia di sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN Petugas Damkar Bandung Barat membersihkan cairan kimia di sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).

Kemal Harapah, pemilik bengkel LD Garage di Depok, mengatakan, soda api biasanya digunakan untuk merontokkan cat. Maka itu, cairan tersebut sangat berbahaya kalau terkena bodi kendaraan.

"Tapi, biasanya bahayanya itu bila didiamkan. Seharusnya, jika habis terkena cairan itu, buru-buru disiram dengan air. Mungkin karena di jalan, tidak tahu cairan apa, sehingga terjadi korosi," ujar Kemal, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Hati-Hati Bila Berkendara Dekat Truk Bawa Bahan Kimia Berbahaya

Kemal menambahkan, hingga saat ini bengkelnya masih menggunakan soda api untuk merontokkan cat. Tapi, bukan cat yang diaplikasikan oleh pabrikan.

Perbaikan bagian yang keropos pada BMW E30 di Fins GarageKOMPAS.com/DONNY Perbaikan bagian yang keropos pada BMW E30 di Fins Garage

"Kalau cat hasil cat ulang, baru kita pakai soda api. Kalau yang dari pabrikan, catnya beda, dia kan powder coating. Apalagi, kalau cat semprot kaleng, itu pakai soda api lebih mudah," kata Kemal.

Menurut Kemal, penggunaan soda api juga tidak bisa sembarangan. Dia pernah mengaplikasikan soda api pada material aluminium yang dicat. Tapi, aluminium tersebut sampai terkikis dan terlihat pori-porinya.

"Sebaiknya digunakan pada bahan besi saja, jangan ke aluminium," ujarnya.

Ilustrasi soda api.SHUTTERSTOCK/WASANAJAI Ilustrasi soda api.

Findy Dony, pemilik bengkel spesialis BMW E30 Fins Garage, mengatakan, bengkelnya justru menghindari penggunaan soda api. Menurutnya, cairan kimia tersebut bersifat sangat keras.

"Kalau saya, lebih pilih pakai paint remover. Kalau pakai soda api, terlalu keras. Jadi, lebih baik pakai paint remover, ibaratnya dia lebih ramah," kata Findy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau