Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Saat Hujan Tak Boleh Mengerem Pakai Rem Depan?

Kompas.com - 23/09/2020, 17:40 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara saat hujan tak hanya butuh konsentrasi lebih, tapi juga teknik berkendara yang mumpuni agar tetap selamat. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah teknik pengereman.

Melewati jalan yang basah karena guyuran hujan sebetulnya bukan perkara mudah. Salah melakukan pengereman, Anda bisa saja tergelincir saat ingin menghentikan motor.

Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), mengatakan, ketika berkendara di jalanan basah, pengendara perlu beradaptasi dengan mengubah cara pengereman.

Baca juga: Honda Tawarkan M-Bike untuk Cegah Motor Digondol Maling

“Gunakan kedua rem, depan dan belakang dengan porsi penekanan tuas yang disesuaikan,” ucap Marcell, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Pasalnya, masih banyak pengendara motor yang hanya menggunakan rem depan atau belakang saja. Kondisi ini dapat menyebabkan salah roda kehilangan traksi, terutama saat jalan basah.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan tekanan pada tuas rem, yang besar tekanannya tergantung dari situasi jalan.

Baca juga: Ninja 250 SL Mulai Rp 12 Jutaan, Ini Pilihan Motor Sport di Balai Lelang

Dalam kondisi jalan basah, licin, berpasir dan berbatu disarankan tidak memakai rem depan terlalu kuat atau dikurangi porsinya.

Namun saat kondisi aspal kering, rem depan bisa ditarik lebih kuat agar pengereman lebih maksimal. Saat melakukan pengeream, pengendara juga sebaiknya mengimbangi dengan penggunaan rem belakang.

“Menggunakan rem depan dan belakang dengan baik dapat membantu mengurangi kecepatan motor tanpa kehilangan cengkeraman ban ke aspal,” ujar Marcell.

Baca juga: Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang

“Tapi jangan terlalu kuat menekan salah satu tuas, karena bisa menyebabkan ban selip dan kehilangan traksi,” katanya.

Minyak Rem

Setiap kendaraan bisa saja memiliki spesifikasi yang berbeda. Meskipun, komponen yang digunakan sama. Contohnya, minyak rem pada rem cakram.

Mobil dan motor sama-sama dibekali dengan rem cakram. Tapi, kekuatan dan dimensinya bisa saja berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Buntut Kasus RW Bunuh Diri, Kapolsek Kayangan Dicopot dari Jabatan

Begitu pula dengan minyak remnya, tidak semua jenis minyak rem cocok untuk diaplikasikan pada berbagai jenis kendaraan. Sebab, minyak rem juga memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Spesifikasi minyak rem bisa dilihat dari kemasannya, yakni DOT (Department of Transportation). DOT menunjukkan titik didih minyak rem saat digunakan atau bekerja.

Halaman:
Komentar
hujan/tidak, licin atau tidak sudah jelas ngerem yang benar adalah konsentrasi ke rem depan. lihat tu jagoan balap motogp(mencontoh tekniknya, bukan kebut2annya) atau contoh aja waktu vinales rem depannya rusak langsung menjatuhkan diri, gak ada kepikiran buat pake rem belakang krn gak ada gunanya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau