JAKARTA, KOMPAS.com – Mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Namun, perjalanan jarak jauh di tengah kepadatan lalu lintas meningkatkan risiko kecelakaan. Teknik berkendara defensif (defensive driving) menjadi kunci untuk menjaga keselamatan selama perjalanan.
Menurut Marcell RDC Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC), defensive driving adalah cara berkendara yang mengutamakan kewaspadaan, antisipasi, serta reaksi yang tepat dalam menghadapi berbagai situasi di jalan.
Baca juga: Ribuan Kendaraan Dinas di Kabupaten Cianjur Menunggak Pajak
"Defensive driving membantu pengemudi untuk lebih sadar terhadap kondisi lalu lintas, memperkirakan potensi bahaya, dan mengambil keputusan yang lebih aman. Ini sangat penting, terutama saat mudik yang sering diwarnai kepadatan kendaraan," kata Marcell kepada Kompas.com, Kamis (22/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa salah satu prinsip utama dalam defensive driving adalah menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Hal ini memberikan ruang cukup untuk bereaksi jika terjadi pengereman mendadak atau perubahan kondisi jalan secara tiba-tiba.
"Selain menjaga jarak aman, pengemudi juga harus selalu waspada terhadap blind spot dan memperhatikan pergerakan kendaraan lain, terutama kendaraan besar seperti bus dan truk," ujarnya.
Baca juga: Banyak Untungnya Ganti Oli Mesin Mobil Sebelum Mudik Lebaran
Selain aspek kewaspadaan, defensive driving juga mencakup teknik berkendara yang efisien, seperti menghindari akselerasi atau pengereman mendadak yang bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar dan mempercepat keausan komponen kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.