Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Alasan Kenapa Truk dan Bus Lebih Rawan Mengalami Rem Blong

Kompas.com - 25/08/2020, 11:01 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian rem blong marak terjadi pada kendaraan berat seperti truk dan bus. Ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab, salah satunya kapasitas muatan yang melebihi daya angkut hingga penggunaan suku cadang imitasi.

Yogi Krisdian, After Sales Business Development Department Head PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), mengatakan, kejadian rem blong bisa diantisipasi dengan inspeksi sebelum melakukan perjalanan.

“Sebelum berkendara pastikan pengereman bekerja dengan baik,” ucap Yogi, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jangan Norak, Pakai Lampu Hazard Saat Berjalan Lurus di Persimpangan!

Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.STANLY RAVEL-KOMPAS.com Ilustrasi kampas rem mobil dan piringan cakram.

“Sistem pengereman truk menggunakan kombinasi antara udara dengan tenaga hidrolis. Selama sistem ini tidak ada kebocoran, enggak ada masalah sebenarnya,” katanya.

Yogi menambahkan, agar sistem pengereman truk maupun bus bekerja dengan baik, kendaraan harus mengangkut beban sesuai daya kemampuannya.

Pasalnya sering kali ditemukan truk atau bus yang kecelakaan karena rem blong, disebabkan karena over dimension over load (ODOL). Bukan karena masalah pada sistem rem.

Baca juga: Kenapa Pebalap MotoGP Menurunkan Kakinya Saat Akan Menikung?

Ratusan mobil truk berhenti menunggu selesainya pembatasan jam operasional truk di jalan raya Parung Panjang menuju Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (10/01/2019). Pemerintah Kabupaten Tangerang membatasi jam operasional kendaraan jenis truk golongan 2 hingga truk golongan 5 yang membawa muatan material tanah dan pasir. Jenis-jenis kendaraan tersebut baru dapat melintas pukul 22.00-05.00 WIB.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ratusan mobil truk berhenti menunggu selesainya pembatasan jam operasional truk di jalan raya Parung Panjang menuju Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (10/01/2019). Pemerintah Kabupaten Tangerang membatasi jam operasional kendaraan jenis truk golongan 2 hingga truk golongan 5 yang membawa muatan material tanah dan pasir. Jenis-jenis kendaraan tersebut baru dapat melintas pukul 22.00-05.00 WIB.

“Karena pengereman kita sudah dihitung dengan kapasitas kendaraan, mobil ini standarnya bisa bawa beban berapa banyak,” ujar Yogi.

“Sehingga diameter brake dan sebagainya sudah diperhitungkan, supaya mampu melakukan pengereman,” tuturnya.

Selain faktor muatan dan daya angkut, penggunaan suku cadang tidak sesuai anjuran turut membuat kinerja rem menurun. Kampas rem bawaan pabrik punya kekuatan dan durabilitas yang baik untuk pengereman truk.

“Kampas rem itu banyak KW-nya di pasaran. Itulah kenapa kami edukasi terus agar menggunakan komponen asli,” kata Yogi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke