Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2020, 16:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Merebaknya virus corona atau Covid-19 telah mempengaruhi bisnis jual beli mobil bekas. Terlebih dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), para mobil bekas terpaksa harus tutup lantaran tak termasuk usaha yang dikecualikan.

Padahal meski tidak berjualan, operasional bisnis mobil bekas tetap berjalan. Kendaraan-kendaraan ini tetap butuh biaya untuk perawatan berkala, bayar pajak, bayar sewa tempat, dan sebagainya.

Budi Rahardjo, Perencana Keuangan dari OneShildt Financial Planning, mengatakan, kondisi ini pasti membuat pedagang mobil bekas menurunkan harga barangnya agar cepat laku.

Baca juga: Imbas Pandemi, Banyak Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta

Mobil diesel di pasar mobil bekasOtomania/Setyo Adi Mobil diesel di pasar mobil bekas

“Jadi kalau dia mau bertahan dengan harga lama, harus pikir ulang. Karena operasional jalan terus, sementara uangnya tidak berputar,” ujar Budi, kepada Kompas.com (15/4/2020).

“Mereka pasti akan kasih diskon, penurunan harga. Saya rasa ini enggak cuma mobil bekas, di mobl baru pun demikian,” katanya.

Sementara itu, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, biaya operasional yang dibutuhkan pedagang relatif cukup besar.

Baca juga: Agar Terhindar dari Pajak Progresif, Blokir STNK Bisa Secara Online

Pasar mobil bekas di bulan RmadhanStanly/Otomania Pasar mobil bekas di bulan Rmadhan

Terutama buat beberapa kendaraan sedan mewah, maupun mobil-mobil keluaran Eropa. Maka tak heran jika mobil-mobil tersebut biasanya memiliki depresiasi harga paling besar.

“Anggap saja satu mobil paling murah 2 persen, paling tinggi bisa sekitar 5 sampai 10 persen dari harga mobil,” ucap Herjanto, kepada Kompas.com (16/4/2020).

“Makanya saya bilang investasi mobil kurang tepat, karena operational cost cukup besar, kecuali memang pedagang mobil yang sudah tahu kondisinya,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com