JAKARTA, KOMPAS.com – Beragam sektor industri mulai terkena dampak virus corona atau Covid-19, termasuk pasar mobil bekas. Menurunnya daya beli telah membuat stok di pasar melimpah, yang turut berimbas pada harga jualnya.
Seperti diketahui, penurunan harga mobil bekas cukup bervariasi tergantung kondisinya. Namun beberapa pedagang menyebut besarnya sekitar 10 sampai 30 persen.
Halomoan Fischer, Presiden Direktur Mobil88, mengatakan, ada beberapa peluang peningkatan penjualan pada masa pandemi meski tidak begitu besar.
Baca juga: Imbas Pandemi, Banyak Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta
“Saya lihat mungkin Mei nanti akan ada kenaikan, karena orang masih boleh mudik. Tapi apakah ekonominya cukup untuk menunjang Lebaran, ini nanti yang mempengaruhi daya beli,” ujar Fischer, kepada Kompas.com (14/4/2020).
Menurutnya, pada Mei mendatang penjualan mobil bekas bakal lebih banyak dibanding April. Walau demikian, jangan dibandingkan dengan periode tahun lalu saat situasi masih normal.
“Kalau orang mulai banyak belanja, nanti harga mobil bekas bakal menyesuaikan. Saat ini orang lebih banyak jual, karena butuh dana cash, mungkin untuk kebutuhan pokok dan sebagainya,” kata Fischer.
Baca juga: Perpanjang Masa Berlaku SIM dan STNK Selama PSBB Dapat Keringanan
Sementara itu, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, harga mobil bekas bakal terus merosot hingga pertengahan tahun.
“Saat ini orang yang sehari-hari bermobil masih punya tabungan, istilahnya belum terlalu urgent. Yang jual itu kebanyakan yang udah kepepet, karena bisnisnya terpengaruh dan lainnya,” ucap Herjanto, kepada Kompas.com (15/4/2020).
“Saya kira Juni itu bisa jadi puncaknya, karena itu waktunya orang-orang yang punya mobil untuk jual, apalagi kalau tabungannya sudah habis,” ujar Herjanto.
Baca juga: Selama PSBB, Ojol di Kota Ini Tak Boleh Angkut Penumpang
Meski begitu, pasar mobil bekas diprediksi akan kembali bergairah pada akhir tahun. Apalagi pemerintah sudah menetapkan cuti bersama di bulan Desember.
“Kebijakan pemerintah soal cuti bersama, akan berdampak sekali di end user. Mereka akan mulai belanja di November, buat dipakai Desember sampai Januari, itu harusnya sudah mulai normal,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.