Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Mobil Listrik Bakal Semakin Agresif Tahun Depan

Kompas.com - 30/12/2024, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Carscoops

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan kendaraan listrik (EV) terus menunjukkan momentum luar biasa, menjadikannya simbol transformasi industri otomotif global.

Dalam beberapa tahun ke depan, tren ini diperkirakan akan semakin menguat, didorong oleh investasi besar-besaran dari berbagai produsen serta ekspansi agresif yang dilakukan China.

Berdasarkan prediksi UBS, HSBC, Morningstar, dan Wood Mackenzie, yang dikutip Carscoops, pada tahun 2025 mobil listrik untuk pertama kalinya akan melampaui penjualan kendaraan berbasis mesin pembakaran internal (ICE).

Baca juga: Analisis Penjualan Mobil Listrik Indonesia: Januari-November 2024

Ilustrasi mobil listrik. PIXABAY/MENNO DE JONG Ilustrasi mobil listrik.

Penjualan kendaraan listrik di China diproyeksikan mencapai 12 juta unit pada 2024, naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan kendaraan ICE diperkirakan turun hingga 10 persen.

Transformasi ke kendaraan listrik berlangsung jauh lebih cepat dari yang diantisipasi.

Pemerintah China pada tahun 2020 menetapkan target agar kendaraan listrik mencakup 50 persen penjualan mobil baru pada 2035. Namun, dengan pertumbuhan pesat ini, target tersebut kemungkinan besar akan tercapai satu dekade lebih awal.

Pada 2034, penjualan kendaraan listrik diproyeksikan melampaui 18 juta unit, sementara kendaraan ICE mungkin hanya menyisakan angka penjualan sekitar 2,93 juta unit.

Di periode yang sama, segmen kendaraan plug-in hybrid (PHEV) diperkirakan akan tumbuh signifikan, mencapai puncaknya pada 2033 dengan penjualan sebesar 4,39 juta unit.

Baca juga: Teknologi Baru Otomotif Indonesia 2024

Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik. SHUTTERSTOCK/MIKE FLIPPO Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.

Sebaliknya, kendaraan hybrid tradisional diprediksi bertahan di kisaran angka yang lebih konservatif, yaitu 730 ribu hingga 1 juta unit per tahun selama dekade mendatang.

Meski pertumbuhan kendaraan listrik di China terlihat mengesankan, persaingan di sektor ini semakin ketat.

Yuqian Ding, analis dari HSBC, mencatat bahwa pasar EV domestik menghadapi tantangan berupa kelebihan pasokan model, perang harga, dan pertumbuhan yang mulai melambat setelah mencapai tingkat yang sangat tinggi.

“Raksasa EV China tidak dapat dihentikan,” kata Ding.

Produsen yang mampu menawarkan kendaraan listrik berkualitas tinggi dengan harga kompetitif akan menjadi pemenang di pasar ini.

Dominasi kendaraan listrik di China juga mengubah dinamika pasar domestik dan global. Pabrik-pabrik yang memproduksi kendaraan ICE akan kehilangan pasar domestik yang signifikan, sementara merek asing menghadapi tekanan besar.

Baca juga: Catat, 31 Ruas Jalan di Jakarta Ditutup Saat Malam Tahun Baru 2025

Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN di rest areaKompas.com/Donny Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN di rest area

Pangsa pasar produsen asing di China turun dari 64 persen pada 2020 menjadi hanya 37 persen pada 2024. Hal ini mencerminkan preferensi konsumen China yang semakin condong pada merek lokal.

Peralihan besar ini tidak hanya menandai perubahan dalam industri otomotif di China tetapi juga mengatur ulang persaingan global.

Keberhasilan di masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan produsen untuk berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan menawarkan nilai terbaik kepada konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau