Pihak KMI mengatakan kembali memakai suspensi depan teleskopik lantaran dianggap lebih cocok untuk motor dual purpose. Karakternya disebut lebih stabil, ringan, dan memberi perasaan lebih mudah dikendalikan ketimbang upside down.
Ketika dibawa di jalan raya klaim Kawasaki sedikit banyak terbukti. Melewati speed trap dan polisi tidur, atau lebih tepatnya gundukan besar di daerah Gading Serpong menjadi mudah saja. Bantingan depan belakang juga bisa menopang tubuh.
Kemampuan suspensinya baru terasa di medan tanah. Di sirkuit off road yang saat kami tes kondisinya sedang kering berdebu, suspensi KLX 230 bisa diandalkan. Apalagi ditunjang pelek ukuran 21 inci di depan dan 18 inci di belakang.
Kesimpulan
Klaim Kawasaki melakukan riset selama 2 tahun dan banyak berkomunikasi dengan komunitas trail cukup manjur di KLX 230. Kawasaki tahu kebutuhan masyarakat yang ingin motor dual purpose, baik yang sekadar buat pemakaian harian sampai yang hobi trabasan.
KLX 230 seperti peningkatan dari KLX 150 tapi dibuat berbeda segmen dari KLX 250 yang harganya jauh di atas, dan lebih banyak dipakai aparat mulai dari Polisi hingga TNI. KLX 230 bisa dibilang produk yang naik kelas.
Kekurangannya ada pada desain yang menurut kami sedikit konservatif mirip-mirip saudaranya. Di jalan, masyarakat mungkin tidak terlalu sadar bahwa itu produk baru, apalagi jika warnanya hijau-putih yang merupakan warna khas Kawasaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.