Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impresi Kawasaki KLX 230, Nyaman di Dua Alam

Kompas.com - 27/06/2019, 12:06 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah meluncur pada Mei 2019 lalu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) kini memberi kesempatan media termasuk Kompas.com untuk merasakan sensasi berkendara dengan KLX 230.

Kawasaki KLX 230 sendiri melakukan debut di Indonesia, diproduksi di pabrik KMI di Cibitung, Jawa Barat, dan siap diekspor ke penjuru dunia. Sehingga test ride kali ini menarik karena merupakan tes KLX 230 pertama di dunia.

Baca juga: Konsumen Rela Antre Lama Demi SUV BMW Berjuluk "The President"

KMI bersusaha membuat tes kali ini lebih berkesan. Kawasaki membagi tes sebanyak dua kali, pertama yaitu tes on road atau jalan raya, dan tes kedua di lakukan di sirkuit off road di Sirkuit Pakulon, Gading Serpong, Tangerang.

Posisi duduknya lebih landai ala KX-SeriesFoto: Batu Nurpatria Posisi duduknya lebih landai ala KX-Series

Ergonomi

Kubikasi mesin KLX 230 boleh lebih besar ketimbang saudaranya yaitu KLX 150, namun tinggi tempat duduknya ternyata sama. Tinggi jok KLX 230 yaitu 885 mm, sehingga yang sebelumnya sudah pernah mencoba KLX 150 dijamin familiar dengan posisi duduk KLX 230.

Bedanya, di KLX 230, Kawasaki mengubah bentuk joknya jadi lebih landai ala KX-Series. Posisi jok bisa sangat dekat ke lubang pengisian BBM. Membuat rider lebih enak memindahkan posisi badan ke arah depan saat mengerem dan lain-lain.

Awak Kompas.com dengan tinggi 168 cm harus jinjit ala balerina jika ingin naik KLX 230. Namun seperti disebutkan sebelumnya, posisi duduk dasarnya mirip dengan KLX 150, sehingga bukan kendala besar meski kaki tidak menjejak tanah.

Kawasaki KLX 230Foto: Bayu Nurpatria Kawasaki KLX 230

Akselerasi

KLX 230 mengusung mesin 233cc satu silinder SOHC, Fuel Injection, berpendingin udara, menghasilkan 18 tk pada 7,600 rpm dan torsi 19.8 Nm pada 6.100 rpm. Karakternya disebut galak diputaran bawah dan menengah.

Saat dicoba di trek aspal, tarikan pertama saat membuka gas terasa kuat. Kendati motor dual puspose, karakter KLX 230 masih enak untuk tarik-tarikan di jalan raya. Kondisi 0-8- kpj cepat diraih tanpa terengah-engah.

Hanya saja perpindahan gir sepertinya memang didesain lebih ke arah off road. Nafasnya juga terasa pendek ketika diajak berakselerasi di jalan aspal, walaupun meski diakui nafas KLX 230 terasa lebih panjang ketimbang KLX 150.

Test Ride Kawasaki KLX 230Foto: Bayu Nurpatria Test Ride Kawasaki KLX 230

Di jalur aspal, KLX 230 yang kami coba bisa menyentuh angka 105 kpj. Tentu saja hal ini bukan patokan, karena tergantung cara mengemudi. Rekan sejawat dari media lain yang ikut tes mengaku bisa mencapai 115 kpj.

Berbeda lagi ketika melibas jalur tanah, torsi dan nafasnya jadi terasa pas. Sebab main off road tidak terlalu memerlukan top speed dan lebih mengandalkan akselerasi. Putaran mesin galak di bagian bawah jadi keasyikan tersendiri.

Test Ride Kawasaki KLX 230Foto: Bayu Nurpatria Test Ride Kawasaki KLX 230

Suspensi

KLX 230 dibekali suspensi depan teleskopik berdiameter 37mm dan belakan unitrak 223mm. Suspensi KLX 230 ini lebih pendek dari KLX 230R, yang mana punya jarak main suspensi depan lebih panjang 30 mm, sedangkan suspensi belakang lebih tinggi 28 mm.

Baca juga: Produsen Motor Listrik Justru Minta Keringanan BBNKB

Pihak KMI mengatakan kembali memakai suspensi depan teleskopik lantaran dianggap lebih cocok untuk motor dual purpose. Karakternya disebut lebih stabil, ringan, dan memberi perasaan lebih mudah dikendalikan ketimbang upside down.

Test Ride Kawasaki KLX 230Foto: Bayu Nurpatria Test Ride Kawasaki KLX 230

Ketika dibawa di jalan raya klaim Kawasaki sedikit banyak terbukti. Melewati speed trap dan polisi tidur, atau lebih tepatnya gundukan besar di daerah Gading Serpong menjadi mudah saja. Bantingan depan belakang juga bisa menopang tubuh.

Kemampuan suspensinya baru terasa di medan tanah. Di sirkuit off road yang saat kami tes kondisinya sedang kering berdebu, suspensi KLX 230 bisa diandalkan. Apalagi ditunjang pelek ukuran 21 inci di depan dan 18 inci di belakang.

Kawasaki KLX 230Foto: Bayu Nurpatria Kawasaki KLX 230

Kesimpulan

Klaim Kawasaki melakukan riset selama 2 tahun dan banyak berkomunikasi dengan komunitas trail cukup manjur di KLX 230. Kawasaki tahu kebutuhan masyarakat yang ingin motor dual purpose, baik yang sekadar buat pemakaian harian sampai yang hobi trabasan.

KLX 230 seperti peningkatan dari KLX 150 tapi dibuat berbeda segmen dari KLX 250 yang harganya jauh di atas, dan lebih banyak dipakai aparat mulai dari Polisi hingga TNI. KLX 230 bisa dibilang produk yang naik kelas. 

Kekurangannya ada pada desain yang menurut kami sedikit konservatif mirip-mirip saudaranya. Di jalan, masyarakat mungkin tidak terlalu sadar bahwa itu produk baru, apalagi jika warnanya hijau-putih yang merupakan warna khas Kawasaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com