Hino Mengaku Bus Listrik Belum Menjanjikan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Hino pernah membawa bus listrik bernama Hino Poncho EV di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Kini selang enam tahun kemudian bus listrik tersebut masih jauh dari jangkauan.

Saat itu Poncho EV dibawa langsung dari Jepang. Hino menyebut bus listrik merupakan salah satu bukti upaya perusahaan untuk menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan di masa depan.

Baca juga: Bakal Banyak Bus Listrik di Pameran Busworld 2024

Meski demikian untuk saat ini, Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer (COO) PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), mengakui, bahwa kedatangan bus listrik Hino masih lama karena pasar belum menjanjikan.

"Mungkin belum ya, butuh waktu," ujar Santiko di ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (Giicomvec) 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

wikimedia.org Bus listrik berbasis Hino Poncho.

Ada dua alasan yang dijabarkan Santiko, pertama ialah infrastruktur dan kedua habitat pemakaian.

"Saya juga bicara bahwa EV itu kan butuh infrastruktur yang memadai kecuali kalau bus Transjakarta itu kan di berputar di situ-situ saja tapi kalau misalnya saya dari Jakarta ke Surabaya isi dayanya di mana? Iya kan," ujarnya.

"Seperti misalnya dari Makassar ke Morowali (jaraknya bisa) 1.500 km, paling satu baterai bisa tempuh berapa kan? Paling mentok hanya 300 km, itu untuk sedan," ujar Santiko.

Baca juga: Scania Bawa Sasis Bus Premium dan Truk Canggih ke Giicomvec 2024

Namun, Santiko tidak menutup kemungkinan di masa depan bus listrik bakal menjadi alat transportasi yang bisa jadi acuan. Sebab pada dasarnya teknologi akan semakin murah dan saat itu terjadi penyerapan bisa semakin massif.

"Bus listrik ini memang kita terus terang masih pelajari. Belum. Teknologi terus berkembang (baterai) dulu berat, sekarang sudah mulai ringan, dulu mahal tapi sekarang kalau kita lihat mobil-mobil China itu berapa harganya," katanya

wikimedia.org Bus listrik berbasis Hino Poncho.

"Kami tidak buru-buru, posisinya masih berkembang terus kalau terlalu emosi buru-buru akhirnya ketinggalan juga, jadi ya kita coba lihat," ujar Santiko.

Baca juga: Strategi Korlantas Hadapi Kemacetan Arus Mudik Lebaran

Untuk diketahui Poncho EV diperkenalkan di  Tokyo Motor Show pada Oktober 2017. Poncho EV sudah mulai dioperasikan di beberapa wilayah di Jepang, seperti di Sumida and Hamura di Tokyo dan Komatsu di Prefectur Ishikawa.

Poncho diperkuat motor penggerak berkapasitas 200 kw dan baterai lithium ion approx 30 kwh. Untuk memperoleh kinerja yang maksimal, pengisian tenaga baterai harus dilakukan setiap 10 kilometer.

Poncho memiliki dimensi panjang 6.990 mm, lebar 2.080 mm, dan tinggi 3.100 mm. Bus yang memiliki kapasitas 36 penumpang ini, terdiri dari 11 penumpang duduk, 24 penumpang berdiri dan 1 sopir ini, tercatat memiliki berat 7.775 kg.