Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daihatsu Sebut Skandal Gran Max Tak Pengaruhi Penjualan

Kompas.com - 07/03/2024, 18:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu menyatakan bahwa rentetan skandal global yang berujung hingga pencabutan dan penyetopan distribusi Gran Max tidak mempengaruhi penjualan.

Kendaraan komersial yang menempati posisi di segmen pikap ini masih menempati posisi pertama dalam penguasaan pasar. Bahkan, tetap menjadi kontributor penjualan kedua perusahaan.

"Sejauh ini tidak berpengaruh. Tak ada penundaan maupun konsumen yang menunda pembelian," kata Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra Internatinonal Tbk - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Tri Mulyono di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Mulai 2026, Setiap Mobil Harus Dilengkapi Tombol Fisik

Tes tabrak Daihatsu Gran Max digelar oleh pemerintah Jepang untuk menguji kemampuan airbagDok. Mainichi.jp Tes tabrak Daihatsu Gran Max digelar oleh pemerintah Jepang untuk menguji kemampuan airbag

"Sebab kita juga terus berkoordinasi dengan Kementerian terkait di sini untuk memastikan produk yang ditawarkan di Indonesia tidak terkena dampak," lanjut dia.

Kondisi serupa juga untuk bagian ekspor, walaupun memang diakui bila pada periode awal ada beberapa negara tujuan yang menghentikan sementara impornya dari Indonesia.

Berdasarkan data perusahaan, sepanjang 2023 Daihatsu sukses membukukan penjualan ritel sebanyak 194.108 unit. Jumlah ini naik 2,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Untuk jumlah penjualan masing-masing, Sigra berkontribusi sebesar 32,6 persen atau terjual 63.285 unit sepanjang Januari sampai Desember 2023.

Baca juga: Pertamax Green 95 Akan Tersedia di Jawa Tengah Mulai Tahun Ini

Daihatsu Gran MaxKOMPAS.com Daihatsu Gran Max

Sedangkan Gran Max sebanyak 43.896 unit atau 22,6 persen, dan 24.785 unit untuk Terios yang menyumbang 12,8 persen penjualan Daihatsu di Indonesia.

"Gran Max berkontribusi hingga 23 persen pada segmen pikap," kata dia.

Adapun penghentian produksi dan distribusi Gran Max sendiri terjadi jelang akhir tahun lalu, sebagaimana perintah dari Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang.

MLIT menemukan terdapat kesalahan yang sangat berbahaya pada ketiga model mobil tersebut. Maka itu, dilakukan tes tabrak secara terbuka dengan mengundang media lokal.

Baca juga: Jaga Dominasi Pasar, Daihatsu Andalkan Gran Max di Giicomvec 2024

Daihatsu Gran MaxKOMPAS.com Daihatsu Gran Max

Kementerian lantas menguji pikap Daihatsu Gran Max dites tabrak untuk menguji kantong udara atau airbag.

Dalam tes ditemukan bahwa airbag diaktifkan pada pengatur waktu. Meskipun perlu untuk memastikan bahwa airbag secara otomatis terdeteksi oleh sensor.

Namun pada Januari 2024, MLIT resmi mencabut penangguhan terkait karena disebut sudah sesuai dengan standar undang-undang kendaraan angkutan jalan yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com