KLATEN, KOMPAS.com - Rekayasa lalu lintas one way dan ganjil genap, bakal dilakukan di Jawa Tengah selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi kenaikan volume kendaraan selama periode tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi, pada puncak arus mudik peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta naik hingga 60 persen dibandingkan volume kendaraan normal harian.
Data tersebut berdasarkan hasil laporan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas.
Baca juga: Tarif Tol Jakarta-Bandung 2025: Rincian dan Tips Mudik
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Sonny Irawan menjelaskan, skema one way nasional akan diterapkan mulai Kamis atau 27 Maret 2025 pukul 14:00 mulai dari Tol Jakarta - Cikampek Km 70 sampai Km 414 Kalikangkung Semarang.
“Skema oneway ini juga disesuaikan dengan tanggal hari tersebut dan pelat nomor kendaraan, jadi masyarakat bisa menyesuaikan hari keberangkatan perjalanannya, pelat nomor genap berangkat di tanggal genap, dan seterusnya,” ucap Sony kepada Kompas.com, Senin (17/3/2025).
Sonny mengatakan, selama penerapan one way nasional, jalur A dan jalur B akan difungsikan untuk arus kendaraan yang bergerak dari arah barat (Km 70 Cikampek) menuju timur (Km 414 Kalikangkung).
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Lebaran 2025: One Way dan Ganjil Genap
Skema one way dan ganjil genap di jalan Tol Jateng akan diberlakukan dua periode, saat arus mudik dan arus balik dengan detailnya:
Sonny mengatakan, rekayasa lalu lintas ini dapat berubah tergantung dinamika di lapangan. Contohnya seperti tahun lalu, di mana penerapan one way arus mudik diperpanjang.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Contra Flow, One Way, dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025
Selain one way nasional, penerapan one way lokal juga akan dilakukan dari Gerbang Tol Kalikangkung hingga Bawen, tergantung pada jumlah kendaraan yang melintas di Tol Kalikangkung atau di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama).
"Jika traffic accounting di Kalikangkung mencapai 3.000 sampai 4.000 kendaraan dalam 3 jam berturut-turut, maka akan diterapkan one way lokal," ucap Sonny.
Selain itu, indikatornya juga bisa dilihat di GT Cikatama; jika di sana mencapai 6.000 lintasan per jam, maka perlu waspada. Jika mencapai 8.000, maka one way lokal di Semarang akan diberlakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.