Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Beruntun 4 Truk Tronton di Tol Ngawi, Ingat Konsep Jaga Jarak

Kompas.com - 16/01/2022, 17:01 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com - Terjadi insiden tabrak beruntun yang melibatkan 4 truk tronton di Jalan Raya Ngawi-Solo Km 30, tepatnya di Desa Pengkol, Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu (15/1/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Melansir Kompas.com, Minggu (16/1/2022), Kasatlantas Polres Ngawi AKP Zainul Imam Syafi'i menyebutkan, kecelakaan bermula saat pengemudi truk tronton dengan nopol AE 8119 UK bermaksud mengurangi laju kendaraan.

Namun akibat kurang berhati-hati dan tidak memperhatikan arus lalu lintas, tiga truk lain di dekatnya terlibat tabrakan beruntun.

Baca juga: Honda Luncurkan PCX 160 Endless Sport Edition

"Karena kurang hati-hati dan kurang memperhatikan arus lalin di depannya serta jarak sudah dekat sehingga terjadi tabrakan ke empat truk tersebut," Kata Syafi'i, Minggu.

Menanggapi kasus kecelakaan tabrak beruntun, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengemudi wajib waspada terhadap zona di belakang kendaraannya ketika hendak mengurangi kecepatan.

Ilustrasi jaga jarak aman 3 detikivanhumphrey.blogspot Ilustrasi jaga jarak aman 3 detik

“Pertama cek spion, apakah aman? Kemudian kurangi kecepatan sambil mengecek situasi belakang. Selanjutnya, berhentilah dengan jarak 2-3 panjang kendaraan, hingga ada beberapa kendaraan di belakang melakukan perlambatan aman,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Rute Baru PO Agra Mas Trayek Kotabumi-Lamongan via Pantura

Dengan demikian, apabila terlihat kendaraan dari belakang bergerak seperti belum mampu berhenti, pengemudi masih punya kesempatan bergerak maju.

“Jika sudah ada kendaraan lain di belakang, lakukan pergerakan maju untuk lebih rapat ke depan dan berhenti dengan tetap menyediakan jarak aman,” kata Jusri.

Jarak aman yang dimaksud yakni setengah panjang badan kendaraan yang dikemudikan. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi masih bisa melihat roda belakang kendaraan di depannya dengan jelas tanpa perlu memajukan badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com