JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh truk kembali terjadi. Tepatnya di Jalur Daendles di Desa Asempapak, Kecamatan Sidayu, Gresik sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (10/1/2022).
Akibatnya, sepasang suami istri yang mengendarai sepeda motor menjadi korbannya. Keduanya mengalami luka yang parah. Bahkan, suami dari pasutri itu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Baca juga: Catat, Ini Daerah yang Masih Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Awal 2022
Kasatlantas Polres Gresik, AKP Engkos Sarkosi mengatakan, sepeda motor yang dikendarai suami isteri tersebut tertabrak truk dari belakang.
"Saat kejadian korban berboncengan sepeda motor, melaju dari arah utara menuju selatan. Kendaraan melaju dengan kecepatan sedang, dan tiba-tiba tertabrak truk boks yang berasal dari arah sebaliknya," ujar Engkos seperti dikutip Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Kecelakaan tersebut diakibatkan karena pengemudi truk kurang menguasai kendaraan dan mengemudi dalam kondisi mengantuk.
"Pengemudi truk kurang menguasai kendaraan, dan berjalan di tengah marka tengah jalan. Dimungkinkan pengemudi dalam kondisi mengantuk, kemudian menabrak sepeda motor korban hingga ke tepian," kata Engkos.
Baca juga: Polisi Sebut Pakai Roof Box Tidak Ditilang, tapi Ada Syaratnya
Menanggapi seringnya kecelakaan maut yang melibatkan truk, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengguna jalan yang berkendara di dekat truk atau kendaraan besar lainnya harus selalu bisa mendeteksi potensi bahaya, baik di depan maupun belakang kendaraan tersebut.
“Ketika berinteraksi dengan kendaraan lebih besar sebaiknya menghindar,” ucap Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
“Menghindar itu bisa melaju (menjauhi) atau membiarkan kendaraan besar tersebut melewati kita. Sebab kendaraan besar memiliki kemampuan yang berbeda dalam masalah pengereman,” kata dia melanjutkan.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana turut mengatakan, semakin besar dimensi kendaraan, makin luas juga blind spot pengemudinya.
Maka pengguna jalan lain disarankan menghindari atau berkendara tidak terlalu dekat dengannya.
Baca juga: Bedanya Bus Tingkat PO Agung Sejati dengan Double Decker Adiputro Terbaru
“Selain blind spot, banyak faktor yang bisa membuat kendaraan besar ini melakukan kesalahan seperti kendaraannya yang kurang terawat, ataupun pengemudinya yang sudah lelah,” ucap Sony.
Meski sepeda motor atau mobil yang dikendarai berada di depan truk, belum tentu posisi tersebut sudah aman dari risiko kecelakaan.
Sebab ditakutkan ketika ada kejadian rem blong atau kendaraan selip, mobil kecil akan dijadikan bumper untuk berhenti. Sama seperti yang terjadi pada kasus kecelakaan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.