JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akhirnya masuk ke jurang resesi. Fakta tersebut dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengatakan bila produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 mengalami minus 3,49 persen (year on year/yoy).
"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, maka ekonomi kontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020) yang disitat dari MoneyKompas.com.
Lantas bagaimana tanggapan para agen pemegang merek (APM) mendengar kabar tersebut, apakah bakal membuat pasar makin terjun bebas mengingat secara pertumbuhan bisnis pun sudah melambat signifikan sejak wabah Covid-19 melanda.
Menjawab hal kondisi tersebut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, secara kondisi market, pihaknya akan terus melakukan pantauan dari waktu ke waktu.
Baca juga: Generasi Mienial Tidak Tertarik Membeli Mobil di Tengah Pandemi
"Faktor yang penting adalah kebutuhan untuk mobil dan juga confident index level konsumen. Kuartal II dan II ada kenaikan market, tapi kalau dibandingkan dengan target 600.000, rasanya memang perlu studi lebih lanjut ya," ucap Anton kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
"Intinya kami tidak pesimistis atau optimistis, tapi lebih ke realistis dan terus memonitor pasar," kata dia.
Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), juga mengungkapkan hal yang senada mengenai resesi.
Bahkan menurut wanita yang akrab disapa Amel, sebenarya dari segi dampak resesi sudah terjadi di sektor otomotif dari beberapa waktu lalu.
"Resesi kan sudah terjadi, makanya pasar mobil turun banyak dibanding tahun lalu. Resesi pastinya membuat daya beli menurun ya, sehingga banyak industri termasuk juga otomotif pasarnya akan turun," ucap Amel.
Baca juga: Tantang Rush dan Terios, Kia Sonet Mengaspal Pekan Depan
Namun demikian, Amel mengatakan bila kontraksi yang terjadi pada kuartal III masih lebih kecil dari yang tejadi ada kuartal II. Bahkan ada prediksi dari International Mondetary Fund (IMF) bila pada 2021 Indonesia sudah akan mulai tumbuh.
Donny Saputra, Direktur Pemasaran Roda Empat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga ikut memberikan komentar. Beda sikap dengan Toyota, menurut Donny, walau indikatornya menunjukan resesi, namun sejauh ini Suzuki masih terus berusaha positif.
"Kami tetap optimistis. Sampai dengan bulan Oktober lalu, kami masih mencatat pasar agak tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya," kata Donny.
Penjualan Motor
Pandemi Covid-19 memaksa Indonesia masuk ke fase resesi ekonomi. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( AISI) mengatakan total market 2020 diperkirakan akan turun 45 persen dibanding tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 masih minus 2,9 persen. Karena dua kuartal berturut-turut juga minus maka masuk kategori resesi.