Ketua Bidang Komunikasi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( AISI) Sigit Kumala, mengatakan meski ada resesi, proyeksi penurunan 45 persen sebetulnya tidak berubah dari sebelumnya yaitu pada Juni lalu.
"Belum berubah. Cuma memang sebelumnya Pak Loman (Johannes Loman/Ketua AISI) bilang ( penjualan) tahun ini antara 3,6- 3,9 juta unit, sekarang mengerucut jadi 3,6-3,7 juta. Jadi masih masuk kisaran itu," kata Sigit kepada Kompas.com, Kamis (25/9/2020).
Sigit mengatakan, yang sulit bukan menentukan berapa penurunan market tahun ini, tapi membuat proyeksi penjualan tahun depan, bahkan untuk tiga bulan pertama 2021 sekalipun.
"Itu yang sulit, kalau sampai vaksin ini belum ketemu. Mungkin menjelang akhir November- Desember baru bisa. Karena kalau vaksin belum ketemu kita mau bicara apa belum bisa terbaca. Apalagi kalau PSBB ini diperlakukan terus," katanya.
Mengutip data AISI awal tahun, penjualan motor nasional pada tiga bulan pertama Januari-Maret 2020, atau sebelum kasus terinfeksi Covid-19 pertama diumumkan pada Maret, penjualan motor sudah turun sedikit.
Catatannya, Januari-Maret 2020 penjualan motor nasional mencapai 1.570.464 unit. Padahal pada periode sama 2019, realisasinya mencapai 1.681.454 unit.
"Januari hingga Maret sebenarnya masih relatif stabil yaitu di atas 500.000 unit per bulan meski sebenarnya sudah -6,5 persen dari periode yang sama di 2019," ujar Sigit dalam diskusi virtual.
Masuk April, dan diberlakukannya PSBB pada wilayah Jabodetabek, langsung membuat penjualan anjlok sampai 78 persen. Mei makin berat karena PSBB diterapkan di seluruh wilayah sehingga penurunan lebih dari 82,3 persen secara bulanan.
Saat masa PSBB, kata Sigit, hampir semua anggota AISI tidak ada yang melakukan kegiatan produksi karena harus mengikuti protokol kesehatan pemerintah. Kendati demikian, angka penjualan mulai membaik saat ada pelonggaran PSBB pada Juni.
"Kenaikan penjualan pada Juni tembus 650 persen, lalu Juli meningkat lagi 73 persen, sehingga penjualan mencapai 292.000 unit. Tapi hingga akhir tahun tetap ada penurunan sampai 45 persen," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.