Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Main Kencangkan Busi, Ada Rumusnya

Kompas.com - 27/04/2020, 19:01 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi menjadi salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor. Fungsinya untuk menghasilkan percikan listrik tak bisa diabaikan dalam proses pembakaran.

Namun demikian, seiring dengan penggunaanya, busi juga memiliki masa pakai. Karena itu, bila sudah ada tanda busi mulai lemah, baiknya jangan dibiarkan, tapi ganti dengan yang baru agar motor tetap bertenaga.

Nah, proses bongkar pasang busi pada umumnya memang bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun tetap ada aturan main yang harus diperhatikan, mulai dari memastikan mesin dalam kondisi dingin sampai peralatan yang digunakan.

Baca juga: Awal Ramadhan, Diskon MPV Murah Tembus Rp 30 Juta

Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Octaviano mengatakan, dalam proses pemasangan busi ada sangat penting memperhatikan tingkat kekencangannya, karena bila torsinya tidak tepat dapat berdampak fatal bagi busi.

Cek busi mobilwww.amazon.ca Cek busi mobil

"Torsi putaran yang dimaksud tidak tepat itu bisa terlalu kencang atau kendur. Contoh apabila terlalu kencang, maka berpotensi membuat ulir menjadi rusak yang membuat nantinya bisa sulit untuk dilepas kembali," ujar Diko dalam keterangan resminya, Senin (27/4/2020).

Tak hanya itu, Diko menjelaskan selain ulir yang rawan rusak, terlalu kencang memasang busi juga bisa membuat center electrode hingga terminal nut beresiko rusak. Hasilnya akan mempengaruhi fungis busi hingga performa mesin.

Sebagai rekomendari tingkat toris kekencanan pemasangan busi menuru Diko ditentukan oleh tiga hal utama, yakni ;

- Tipe busi yang menggunakan gasket atau tanpa gasket
- Ukuran diameter ulir busi
- Tipe kepala silinder mesin yang menggunakan cast iron atau alumunium.

Baca juga: Viral Penumpang di Dalam Bagasi Bus, Ini Bahayanya Berada di Bagasi

Torsi pengencangan busiNGK Torsi pengencangan busi

Busi dengan gasket

Untuk tipe busi dengan gasket ukuran diameter 18 mm, maka torsi pengencangannya 35-45 Nm atau rotasi putaran setengah atau dua pertiga putaran, diameter 14 mm torsi pengencangan 25-30 Nm dengan rotasi yang putaran sama.

Sementara ukuran diameter 12 mm torsi pengencangan 15 -20 Nm atau rotasi putaran setengah putaran, diameter ukuran 10 mm torsi pengencangan 10-12 Nm atau setengah putaran, dan diameter ukuran 8 mm torsi pengencangan 8-10 Nm atau sepertiga putaran.

Tanpa Gasket

Untuk tipe busi tanpa gasket, ukuran diameter 18 mm torsi pengencangannya 20-30 Nm atau rotasi putarannya seperenambelas, dan diameter 14 mm torsi pengencangan 15-25 Nm dengan rotasi putaran sama, seperenambelas putaran.

Ilustrasi memasang busi mobilhttps://www.autozone.com/ Ilustrasi memasang busi mobil

Hal lain yang yang harus diperhatikan saat pemasangan adalah penggunaan kunci businya. Menurut Diko pastikan kunci busi sesuai dengan spesifikasi mesin dan haxagonal busi.

Baca juga: Dua Hari Larangan Mudik, 3.000 Kendaraan Harus Putar Balik

"Ini perlu diperhatikan karena penggunaan ukuran kunci busi yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat mengakibatkan kunci busi tersangkut sehingga dapat menggagalkan proses pemasangan atau pelepasan busi," ucap Diko.

"Jika tidak memungkinkan menggunakan kunci torsi yang sesuai maka metode penggunaan sudut derajat pengencangan sudah mampu mewakili," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com