JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik saat Lebaran merupakan tradisi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak hanya untuk bersilaturahmi kepada keluarga, momen mudik Lebaran juga kerap dimanfaatkan sebagian orang untuk berlibur.
Bagi sebagian orang, mudik merupakan tantangan terutama untuk sopir tunggal tanpa pengganti. Sebab, menyetir terus menerus tanpa bergantian sangat berisiko.
Maka dari itu, penting bagi pengemudi untuk menyesuaikan kemampuan dalam berkendara termasuk dalam durasi mengemudi. Jangan sampai memaksakan berkendara, dengan taruhan nyawa akibat kelelahan.
Baca juga: Waspada Turunan Curam di Exit Tol Tamanmartani Yogyakarta
“Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan,” ucap Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kepada Kompas.com belum lama ini.
Jusri melanjutkan, apabila mengemudi dalam keadaan lelah bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti menurunnya refleks dan waktu reaksi.
“Kelelahan membuat pengemudi lambat merespons kejadian mendadak, seperti kendaraan yang tiba-tiba mengerem. Bisa juga menimbulkan rasa kantuk dan berisiko microsleep, kondisi di mana pengemudi tertidur sesaat (1–3 detik) yang bisa menyebabkan kecelakaan fatal,” kata Jusri.
Dampak negatif lainnya adalah menyebabkan gangguan fokus dan pengambilan keputusan saat berkendara.
“Pengemudi yang lelah cenderung melakukan kesalahan, seperti salah memperhitungkan jarak atau kecepatan. Banyak kecelakaan di jalan tol terjadi akibat pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraannya,” ucap Jusri.
Baca juga: Komentar Toyota, Daihatsu dan Honda Soal Penurunan IHSG
Untuk itu, ia mengimbau pengemudi untuk beristirahat setiap dua sampai tiga jam sekali, dengan rentang waktu minimal 15-30 menit. Selain itu bisa bergantian mengemudi jika ada pengendara lain.
“Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup dan hindari konsumsi makanan berat yang dapat menyebabkan kantuk. Jika merasa sangat mengantuk, maka lebih baik menepi dan tidur sejenak,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.