Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beratnya Perjuangan Komunitas ”Freestyle”Daerah

Kompas.com - 24/11/2015, 17:32 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Binuang, KompasOtomotif – Tren freestyle yang menjalar ke berbagai komunitas sepeda motor di Ibu Kota ternyata juga menjangkiti anak muda di daerah.

Salah satunya yang sedang berkembang adalah Kalimantan Selatan. Mereka merintis dari nol untuk bisa ikut kompetisi di Jawa meski sebenarnya butuh dukungan banyak pihak.

Argo Mego Anggoro, anggota komunitas Yamaha V-ixion Club Indonesia (YVCI) chapter Seribu Sungai, memaparkan bahwa Kalimantan Selatan bisa dikatakan sebagai pioner freestyle di Borneo. ”Ada tiga klub freestyle di Kalsel, Project, Independent, dan saya sendiri bergabung di X-Moba. Kalau ada event di Jawa, kami menjadi wakil Kalimantan,” ucap Argo, (22/11/2015), di Binuang, Kalimantan Selatan.

Sejak 2011 hingga saat ini, lanjut Argo, klub freestyle-nya, X-Moba, sudah punya anggota tujuh orang. Namun untuk mengikuti kejuaraan, mengandalkan keterampilan tiga orang anggota, termasuk dirinya. Tak hanya kejuaraan, mereka juga kerap tampil di ajang eksibisi lokal.

Menariknya, semua klub freetsyle di Kalsel berlajar secara otodidak. Kendati tidak ada guru atau instruktur, mereka tetap bersemangat untuk latihan dan mencoba trik-trik baru. ”Guru kami YouTube. Kami hanya melihat teori-teorinya dari sana dan belajar sendiri. Celaka itu sudah biasa, saya sendiri bahkan sudah pernah mengalami tulang retak,” kata Argo.

Butuh dukungan
Saat berkompetisi, Argo dan kawan-kawan berangkat tanpa sponsor. Semua ditanggung sendiri. Bahkan saat mengikuti event di Jawa, Argo berhasil menyabet posisi ke-4 dan mendapatkan sejumlah uang. ”Berangkat menjual laptop, tapi setelah mendapat hadiah, laptopnya balik lagi,” ujarnya.

Hal inilah yang mendorong Argo untuk terus berjuang mencari dukungan. Mahasiswa STMIK Indonesia, Banjarmasin, itu akan menyatakan bakal terus berkompetisi meski tidak ada modal. Tidak adanya respons meski sudah mengajukan proposal kegiatan ke berbagai pihak tidak membuatnya kapok.

Soal teknik dan cara menghibur, pemuda 23 tahun itu mengatakan akan terus berupaya menambah ilmu. Inspirasinya adalah Wawan Tembong, freestyler nasional yang sarat prestasi. Dirinya pun akan terus mencari gaya khas, menambah salah satu andalannya saat ini, yakni melakukan burn out hingga ban habis dan meletus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com