Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Rumus 3 Detik, Ini Cara Cegah Tabrak Belakang di Tol

Kompas.com - 21/04/2024, 07:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun merupakan kecelakaan yang banyak terjadi di jalan tol. Untuk menghindarinya ada rumus jaga jarak tiga detik.

Namun nyatanya rumus jaga jarak tidak detik sulit dilakukan di jalan tol Indonesia. Tak sedikit kecelakaan tabrakan beruntun yang masih terjadi karena kurang pemahaman dan kesadaran menjaga jarak dengan mobil lain.

Baca juga: Ingat, Surat Tilang ELTE Tidak Pernah Dikirim Via WA dengan Format APK

Penyebabnya ialah orang yang tidak paham konsep jaga jarak tiga detik. Pengemudi sudah menjaga jarak dengan mobil di depan, tapi mobil di belakang justru mepet sampai bumper to bumper.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Pendiri dan instruktur utama, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menjelaskan, kalau melihat pengemudi belakang terlalu nempel maka ada cara agar menjauh.

"Sering lihat spion belakang. Kalau kita sudah jaga jarak dengan mobil depan tapi mobil belakang malah mepet turunkan gas, sedikit lambatkan agar mobil belakang juga melambat dan menjauh," ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

Kedua kata Jusri kalau mobil belakang datang terlalu cepat maka bisa nyalakan hazard.

Baca juga: Cara Ducati Meredakan Tensi Antara Bagnaia dan Marquez

"Hazard dan lampu rem, adalah indikator dan boleh-boleh saja buat pengemudi lain menghindar. Tapi hazard hanya sebagai peringatan tidak boleh terlalu lama. Hanya sebagai pemberitahuan bahwa 'wei kamu terlalu dekat'," kata

Baca juga: Referensi Modifikasi Suzuki XL7 Bergaya Offroad

"Dengan menyalakan hazard kita berharap pengemudi di belakang kita paham. Tapi sekali lagi ya siapa yang bisa membaca otak orang bahwa dia paham kode kita atau tidak," ujar Jusri.

Jusri mengatakan, untuk menghindari tabrakan beruntun maka lakukan rumus jaga jarak tiga detik, kemudian sering mengecek spion belakang melihat posisi mobil di belakang.

"Jadi sekali lagi lakukan strategi 3 detik, jika mobil belakang mepet lakukan perlambatan. Turunkan gas agar dia melambat, atau menghidupkan hazard. Perhatikan kaca spion," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ddc dg smith system bagus utk keamanan dan keselamatan lalu lintas, dikembangkan di sebuah perusahaan minyak asing di riau dan diterapkan juga dibeberapa perusahaan nasional. dikenalkan pertama kali di amerika yg punya fasilitas jalan dan kondisi jalan yg sdh baik, yg beda dg indonesia...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Akhir Riwayat PT Sritex, Resmi Tutup 1 Maret 2025 Setelah 58 Tahun Beroperasi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau