Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Sebut Kendaraan Niaga Listrik Belum Menarik di Indonesia

Kompas.com - 09/03/2024, 17:21 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyempatkan diri untuk hadir dan membuka GIICOMVEC, Jumat (8/3/2024), pameran otomotif khusus kendaraan niaga dan komersial.

Selama di pameran, Menperin juga meyempatkan diri untuk membahas beberapa isu terbaru, salah satunya adalah program elektrifikasi untuk kendaraan niaga.

Untuk diketahui, segmen kendaraan niaga listrik sebetulnya sudah mulai hadir dan mengisi beberapa ceruk di Indonesia.

Beberapa contohnya adalah bus transjakarta listrik lansiran BYD hasil kerja sama dengan VKTR, atau truk listrik eCanter lansiran Mitsubishi Fuso.

Baca juga: Wacana Mobil Rp 250 Juta Bebas PPnBM Masih dalam Pembahasan

Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter mulai dipasarkan di Hong Kong pada Januari 2024Dok. Mitsubishi Fuso Truk listrik Mitsubishi Fuso eCanter mulai dipasarkan di Hong Kong pada Januari 2024

Walau beberapa ceruk sudah terisi, Menperin mengungkap jika segmentasi kendaraan niaga listrik, baik itu bus listrik atau truk listrik, masih belum menarik di Indonesia.

“Market untuk kendaraan itu (kendaraan niaga listrik) masih berkembang, belum terlalu matang,” ucapnya menjawab pertanyaan Kompas.com.

Lebih lanjut, Menperin juga membahas beberapa kendala yang merintangi perluasan segmen ini. Beberapa di antaranya adalah minat dari pelaku industri itu sendiri, serta ketersediaan ekosistem.

Baca juga: Menperin Masih Enggan Bahas Insentif Mobil Hybrid

Mitsubishi Fuso eCanter di Giicomvec 2024KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Mitsubishi Fuso eCanter di Giicomvec 2024

“Memang sudah ada beberapa (model kendaraan niaga listrik), tapi ini kan isunya bukan bagaimana mereka bisa produksi, tapi kesiapan marketnya itu, nanti harganya berapa, dan lain sebagainya,” ucap dia.

Menperin menambahkan, realisasi program elektrifikasi dan perluasan kendaraan listrik konvensional seperti mobil listrik atau motor listrik dirasa jauh lebih masuk akal, sejalan dengan diterapkannya beberapa aturan insentif terbaru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau