Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Mewaspadai Lonjakan Populasi Mobil Listrik Impor

Kompas.com - 09/12/2022, 06:47 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil listrik paling murah di Indonesia saat ini dipegang oleh Wuling Air EV, sebuah mobil listrik perkotaan mungil yang dijual sekitar Rp 200 juta-Rp 300 jutaan.

Sementara itu, mobil listrik lain seperti Hyundai Ioniq 5, Toyota bZ4X, dan Kia EV6 harganya mulai dari Rp 700 jutaan sampai lebih dari Rp 1 miliar.

Sedangkan bila berkaca pada penjualan model konvensional, mobil-mobil yang paling laris di Indonesia berkisar harga di bawah Rp 300 juta.

Baca juga: Menu City Car Jelang Akhir Tahun, Suzuki S-Presso Paling Murah

Harga jual yang tinggi menyebabkan populasi mobil listrik susah meningkat. Padahal pemerintah tengah mendorong penjualan kendaraan elektrifikasi lewat berbagai skema.

Salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022, yang mengatur kendaraan listrik untuk kendaraan dinas pemerintahan.

“Harga memang menjadi isu besar terhadap competitiveness dibandingkan dengan mobil-mobil yang berbasis konvensional atau ICE,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, disitat dari Youtube Komisi VII DPR RI Channel (8/12/2022).

Baca juga: Apakah Benar Innova Zenix Hybrid Bisa Berjalan Tanpa BBM?

“Sehingga bagaimana kita bisa memproduksi baterai karena komponen yang termahal masih baterai, komponen lain sebetulnya sama saja di luar baterai," kata dia.

Agus mengatakan, pihaknya sudah menyiasati soal harga dengan mengatur pajak yang dibebankan pada mobil listrik. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang kendaraan listrik keadaan terurai dan terurai tidak lengkap.

Selain itu, Agus mengingatkan pihaknya agar berhati-hati dengan banjir unit impor pada masa transisi pengembangan kendaraan listrik, yang menurutnya tidak diinginkan.

Baca juga: Subsidi Rp 6,5 Juta buat Motor Listrik Dapat Kritik dari DPR

"Yang kita harus hati-hati, kita juga tidak mau membanjiri pasar Indonesia dengan mobil listrik impor. Kita tidak mau masyarakat Indonesia membayar tenaga kerja di luar negeri, itu yang kita tidak mau," ucap Agus.

"Saya enggak bisa melihat itu untuk Kemenperin, tidak bisa melihat itu karena kita menjaga agar tenaga kerja tetap di Indonesia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau