JAKARTA, KOMPAS.com - Ferrari 12Cilindri telah resmi diluncurkan di Tanah Air dalam sebuah acara private preview eksklusif di Jakarta.
Ferrari 12Cilindri terinspirasi oleh berbagai Grand Tourer legendaris dari tahun 1950-an dan 60-an. Mobil ini dapat dianggap sebagai penerus Ferrari 812 Superfast.
Mobil ini hadir dengan mesin V12, yang merupakan lini mesin tertinggi Ferrari, dengan konfigurasi mesin tengah-depan, yaitu letak mesin di belakang as roda depan.
Baca juga: GWM Rayakan Ulang Tahun Pertamanya di Indonesia
Dari segi desain, Ferrari 12Cilindri mewakili evolusi terbaru dalam garis keturunan ini, melanjutkan warisan unik tersebut, dan meningkatkannya menuju standar baru dalam hal performa, kenyamanan, dan desain.
Siluetnya memancarkan kesan sporty dan berkelas, dengan garis-garis yang sederhana namun harmonis, menampilkan perangkat aerodinamis aktif yang terintegrasi untuk menjamin performa yang tak tertandingi.
Kap mesin yang berengsel depan meningkatkan tampilan ruang mesin, sementara dua knalpot kembar yang telah menjadi ciri khas mobil Ferrari 12-silinder semakin menonjolkan desainnya.
Lampu depan diintegrasikan dalam satu pita pembungkus yang menciptakan Daytime Running Lights (DRL) berbentuk bilah.
Baca juga: Pemudik yang Pakai Mobil Pribadi Harus Waspada Aquaplaning
Pendekatan serupa juga diterapkan pada bagian belakang mobil. Lampu belakang diatur dalam bentuk bilah yang melintasi seluruh bagian belakang cekung dan memberikan ciri khas Ferrari 12Cilindri.
Mesin
Mesin F140HD yang melengkapi Ferrari 12Cilindri adalah versi terbaru dari mesin V12 naturally aspirated.
Mesin berkubikasi 6.500 cc ini dapat menghasilkan tenaga sebesar 830 CV (Cavallo Vapore), setara dengan 818 tenaga kuda (Tk), dengan putaran maksimum hingga 9.500 rpm. Kurva tenaga yang impresif memastikan 80 persen dari torsi total sudah tersedia hanya pada 2.500 rpm.
Mesin ini dilengkapi dengan komponen dan perangkat lunak yang telah dimodifikasi, beberapa di antaranya telah diadopsi dari seri khusus Ferrari 812 Competizione.
Baca juga: Dikabarkan Hampir Bangkrut, Ini Kiprah Neta di Indonesia
Untuk memungkinkan mesin V12 berputar sangat tinggi, para insinyur Ferrari bekerja untuk mengurangi bobot dan inersia komponen mesin.
Ferrari menggunakan batang piston berbahan titanium, yang 40 persen lebih ringan dalam massa putar dibandingkan dengan batang piston berbahan baja, namun tetap memiliki ketahanan mekanis yang sama.
Piston-piston tersebut menggunakan campuran aluminium yang membuatnya lebih ringan dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya.
Poros engkol dikalibrasi ulang sehingga lebih ringan 3 persen dari sebelumnya.
Ferrari juga meminjam sistem katup dengan sliding finger follower dari mobil Formula 1 untuk mengurangi massa dan meningkatkan presisi kinerja katup.
Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta - Solo Jelang Lebaran 2025
Sliding finger follower tersebut terbuat dari baja dengan pelapis berbahan Diamond-Like Carbon (DLC), yang berfungsi mentransmisikan aksi poros nok ke katup menggunakan tappet hidrolik sebagai poros pergerakannya.
Penggunaan DLC ini mengurangi koefisien gesekan pada titik-titik kritis, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi mekanis mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.