Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kendaraan Listrik Jangan Berhenti di KTT G20

Kompas.com - 19/11/2022, 06:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tampak amat serius dalam memfasilitasi penyelenggaraan KTT G20 di Bali dengan menyiapkan ratusan bahkan hingga ribuan kendaraan listrik.

Euforia ini diharapkan tidak berhenti di ajang KTT G20, tapi makin gencar dan berlanjut menjadi transportasi di berbagai daerah.

Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, mengatakan, berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam rangka menunjukkan kinerja kendaraan listrik yang dianggap sebagai transportasi masa depan.

Baca juga: Alex Marquez Kaget dengan Impresi Berkendara Motor Balap Ducati

Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Jakarta-Bali 2022 di Jakarta, Senin (7/11/2022)KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Touring Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Jakarta-Bali 2022 di Jakarta, Senin (7/11/2022)

Sebelum KTT G20 misalnya, pemerintah telah memulai touring kendaraan listrik Jakarta-Bali yang menjadi bagian kolaborasi riset antara BUMN dengan Perguruan Tinggi.

Total kendaraan listrik (mobil dan bus) ada 13 unit kendaraan listrik. Selain mobil dan bus, juga diikuti sejumlah sepeda motor listrik, namun untuk perjalanan jarak pendek dan tidak masuk jalan tol.

Touring ini dilakukan dalam rangka menguji kemampuan kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh. Dalam uji coba tersebut, perjalanan jarak jauh 1.250 Kilometer ditempuh dalam 4 hari.

Baca juga: Belajar Mengemudi, Sebaiknya Pilih Mobil Manual atau Matik?

“Disimpulkan untuk saat ini, kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh masih terkendala. Kendalanya adalah masih terbatasnya penyedian insfrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum),” ucap Djoko, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

“Untuk sementara waktu hanya bisa untuk mobilitas perkotaan, itupun harus sudah siap dulu penyediaan SPKLU di sejumlah tempat yang strategis,” kata dia.

Ia juga mengatakan, bercermin dari program penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) yang gagal karena minimnya SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas).

Baca juga: Pemerintah Mulai Kembalikan Pinjaman Mobil Listrik KTT G20

Bus listrik KTT G20 di BaliBKIP Kemenhub Bus listrik KTT G20 di Bali

Hal yang sama jangan sampai terulang kembali jika menganggap kendaraan listrik akan menjadi sarana transportasi di masa depan.

“Transportasi menggunakan kendaraaan listrik diharapkan mampu mengatasi krisis energi dan mendukung udara bersih,” kata Djoko.

“Euforia penggunaan kendaraan listrik tidak hanya heboh dan berhenti di KTT G20. Namun ini adalah momentum makin gencarnya penggunaan kendaraan lisrik terutama bus listrik sebagai sarana transportasi umum di banyak kota,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau