JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat melemah belakangan ini.
Hal tersebut berpengaruh pada harga jual mobil impor di Indonesia.
Baca juga: Film Pendek Five Wolves, Upaya Mengubah Presepsi Soal Moge
Salah satu mobil yang diduga terpengaruh oleh nilai tukar ini ialah Ferrari.
Sebab, diketahui mobil-mobil Ferrari merupakan impor dari Italia dengan masa tunggu yang lumayan lama.
Nini Chiandra, General Manager Eurokars Prima Utama, selaku importir resmi Ferrari di Indonesia, membenarkan bahwa nilai tukar rupiah saat ini sedang tertekan. "Ya, kadang-kadang itulah risiko. Memang untuk saat ini saya tidak bisa memberikan informasi kondisi ekonomi karena bukan ranah dan kapasitas saya untuk memberikan hal itu," katanya di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
"Tapi saya berani bilang, memang kondisi saat ini lagi tinggi (dollar), itu juga kita tidak bisa memberikan apa-apa karena konsumen sudah punya simpanan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Ferrari Indonesia baru saja resmi meluncurkan Ferrari 12Cilindri.
Baca juga: Toyota Siapkan 300 Bengkel Siaga Selama Mudik Lebaran 2025
Model penerus dari 812 Superfast ini hadir dengan mesin V12, yang merupakan lini mesin tertinggi Ferrari.
Sesuai dengan namanya, Ferrari 12Cilindri mengusung mesin V12 6,5 liter naturally aspirated yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 819 dk dan torsi mencapai 500 lb-ft.
Ferrari Indonesia belum mengungkapkan harga resmi karena mobil ini dapat disesuaikan sesuai keinginan konsumen.
Namun, harga untuk pasar AS diperkirakan mulai dari Rp 5,5 miliar untuk model atap keras dan Rp 7,5 miliar untuk model convertible.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.