Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Jamur Kaca saat Musim Hujan, Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 02/12/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Selain bodiperawatan kaca mobil juga penting untuk diperhatikan. Manfaatnya adalah untuk menjaga visibilitas saat berkendara.

Kaca yang berjamur, lecet, atau buram dapat mengganggu kenyamanan. Padahal, masalah tersebut biasanya terjadi lantaran kesalahan dalam perawatan. 

Terlebih musim hujan seperti saat ini, perubahan cuaca ekstrem yang cepat tentu harus disiasati ritual perawatan yang benar.

Lantas apa saja itu? 

Baca juga: Kendaraan Listrik Buatan Indonesia Sering Terhenti di Prototipe

  • Rutin Membersihkan Mobil

cuci mobil (kompas.com/janlika)janlika cuci mobil (kompas.com/janlika)
Membersihkan mobil yang kotor imbas kehujanan harus dilakukan secara rutin. Manfaatnya, selain mencegah risiko korosi komponen berbahan logam, hal itu ternyata juga efektif menghindari pembentukan jamur kaca. 

Menurut Bejo Agung Nugroho Instruktur Nasmoco Training Center, kaca buram alamiah disebabkan faktor cuaca. Solusinya bisa dihindari dengan perawatan rutin yang sesuai. 

"Perawatannya mudah, sehabis kehujanan mobil bisa dibersihkan langsung. Parkir juga ada aturannya, tempat parkir yang terbuka mempercepat proses reaksi alamiah. Jamur bisa mudah terbentuk karena cuaca hujan berubah menjadi panas mendadak," kata Bejo kepada Kompas.com, Jumat (2/12/2022). 

Ilustrasi Cairan Wiper Fluid Ilustrasi Cairan Wiper Fluid Ilustrasi Cairan Wiper Fluid

Cairan wiper pembersih ternyata juga bisa merusak kaca. Karena itu, kandungan zat aditif dan senyawa kimia benar-benar diperhatikan. 

Nomor satu adalah sebelum membeli cairan, perhatikan soal komposisi bahan baku bisa diperiksa detail. 

"Bahan baku produk yang banyak ditemui di pasaran adalah konsentrat. Selain pelumas, kandungan zat kimia tersebut digunakan untuk melindungi permukaan lapisan kaca," kata dia. 

Baca juga: Honda Mulai Produksi Massal WR-V di Karawang

Kesalahan fatal yang berpotensi menyebabkan kaca rusak salah satunya yakni kecerobohan pemilik mobil yang memilih produk berbahan detergen. 

Selain mudah didapatkan, pertimbangan utamanya juga karena faktor ekonomis. Sayangnya, dampak jangka panjang merusak struktur kaca. 

"Detergen menghasilkan banyak busa, visibilitas mengemudi terganggu. Risiko lainnya, jika kering terpapar sinar matahari, butiran-butiran kecil seperti pasir terbentuk sendirinya, dan berpeluang besar menyebabkan lubang nozel wiper buntu, hal itu menyebabkan air pembersih tidak keluar atau semprotannya kecil," tuturnya. 

  • Karet Wiper 

Karet wiper kaca digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel. Karena gesekan langsung dengan permukaan kaca, kondisi karet harus benar-benar fit. 

Jika sudah terlanjur mengeras, kaca mudah tergores dan buram. Potensi jamur kaca juga meningkat dua kali lipat, sisa air yang mengering menyebabkan bercak-bercak noda yang membandel dan sulit dihilangkan. 

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Busi Iridium dan Laser Iridium

Angkat wiper kaca mobil Ilustrasi Wiper Kaca Mobil Angkat wiper kaca mobil

Maka dari itu, Kepala Bengkel Honda Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto menyarankan, karet wiper kaca baiknya diganti dua kali setahun. Karet yang sudah keras dikhawatirkan dapat merusak kaca. 

"Ganti karet wiper sebaiknya 6 bulan sekali atau du kali setahun. Kalau karet sudah getas dikhawatirkan gagang wiper bergesekan langsung dengan kaca," ucapnya. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau