JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil penumpang zaman sekarang umumnya menggunakan sistem penggerak roda depan alias front wheel drive (FWD). Pemilihan tersebut bukan tanpa sebab dan ada alasannya.
Baik penggerak roda depan atau roda belakang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi ada alasan tertentu mengapa pabrikan mobil lebih memilih menggunakan penggerak roda depan.
Baca juga: Toyota Sebut Banyak Tantangan bila Masuk ke Era Kendaraan Listrik
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, alasan banyak mobil berubah dari penggerak roda belakang ke depan, salah satunya emisi yaitu untuk mengejar CO2 tax.
"Jadi, semakin besar mesin, maka CO yang dihasilkan semakin besar. Sehingga, pajaknya semakin mahal," ujar Didi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
"Jadi, mobil itu dibuat seringan mungkin. Kalau misalnya penggerak roda depan, untuk sasis monocoque kan juga bisa, tidak perlu ladder frame yang berat," kata Didi.
Baca juga: Toyota Sebut Banyak Tantangan bila Masuk ke Era Kendaraan Listrik
Didi menambahkan, belum lagi ditambah komponen lain, seperti diferensial dan propeller shaft. Sehingga, dibutuhkan mesin yang besar untuk bisa menggerakkan rangka dan bodi tersebut.
"Mesin yang kapasitasnya besar, CO yang dihasilkan juga besar. Jadi, untuk mobil itu semakin mahal. Maka itu, dibuat ringkas, bodinya tidak berat, mesinnya tidak mengeluarkan banyak CO, sehingga harga mobilnya juga tidak terlalu mahal," ujarnya.
Untuk diketahui, generasi terbaru Toyota Avanza dan Veloz yang meluncur November 2021 menggunakan platform penggerak roda depan yang membuatnya berbeda dari generasi sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.