Tips Aman Melewati Turunan dengan Mobil Matik

SOLO, KOMPAS.com - Melewati turunan dengan mobil matik memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keselamatan pengemudi dan kondisi kendaraan tetap optimal.

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah pemilihan posisi tuas transmisi, karena penggunaan posisi transmisi tidak tepat dapat memengaruhi kinerja sistem pengereman dan stabilitas kendaraan.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, saat turunan landai dan tidak panjang dengan tetap di D ditambah service brake cukup aman.

Baca juga: Ini Risikonya Pakai Gigi D di Turunan pada Mobil Matik

kompas.com Prosedur mematikan mesin mobil matik.

“Namun kalau turunannya cukup curam apalagi panjang, sangat perlu untuk dipindahkan ke gigi rendah, sehingga ada bantuan engine brake,” ucap Marcell kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Marcell melanjutkan, namun setelah melewati turunan makan tuas transmisi harus segera kembali ke posisi D.

Sementara, Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service, Sukoharjo mengatakan, pengoperasian engine brake perlu dilakukan dengan benar.

“Pindah tuas ke posisi rendah bisa ke 3, 2 atau L. Semakin rendah maka makin besar efek engine brake,” kata Muchlis.

Baca juga: Perlukah Indonesia Adopsi Cara Vietnam Tekan Pelanggaran Lalu-lintas?

Muchlis juga menjelaskan, untuk mobil matik Continuously Variable Transmission (CVT) tuas bisa pindah ke posisi S atau M dan geser ke arah minus ‘-’, langkah ini akan menurunkan gigi transmisi dan meningkatkan efek engine brake.

Saat melakukan engine brake pada mobil matik, pengemudi juga perlu memperhatikan kecepatan dan Rpm.

“Untuk L antara kurang lebih 20 kilometer per jam, kemudian untuk pindah ke posisi 2 kurang lebih 30 kilometer per jam. Sementara, posisi 3 kurang lebih 60 kilometer per jam. Dan untuk putaran mesinya antara 3.000 sampai 4.000 Rpm,” katanya.